KOLAKA UTARA, iNews.id – Korban gigitan anjing gila di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), bertambah menjadi 19 orang dari sebelumnya 17 orang. Kondisi ini membuat warga resah saat beraktivitas di luar rumah.
Kedua korban yang baru terjangkit virus rabies anjing gila, yakni Rosmawati (35) dan Wawan Darmawan (27). Keduanya warga Dusun Satu Desa Tondo Merah, Kecamatan Ngapa, dan sudah disuntik vaksin antirabies di Puskesmas Lapai. Dengan demikian, korban di Kecamatan Ngapa juga bertambah dari enam orang menjadi delapan orang.
Sejumlah orang tua yang khawatir anaknya diserang anjing gila, terpaksa meminta anak-anaknya tidak bersekolah saat mereka bekerja di kebun. Saat sedang tidak bekerja, para orang tua harus mengantarkan anaknya ke sekolah untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada anjing gila.
“Semua resah dan ketakutan sekarang. Di sini banyak anjing dan banyak yang sudah digigit. Kami jadi khawatir kalau sedang kerja. Anak-anak kami yang sedang jalan ke sekolah bisa saja digigit anjing gila,” kata warga Kolaka Utara, Maride, Jumat (15/2/2019).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Utara, Irham mengatakan, korban Rosmawati digigit anjing sekitar pukul 17.00 WITA, Kamis sore (14/2/2019). Korban digigit karena nekat mengambil anak anjing yang baru saja beranak. “Sementara pemilik anjing, Wawan Darmawan kena gigitan anjingnya sendiri pada Kamis malam, sekitar pukul 19.00 Wita,” kata Irham.
Kedua korban langsung mendapat penanganan dari pihak medis dan disuntik vaksin antirabies (VAR). saat ini, korban sudah di rumah masing-masing. “Masyarakat sudah mulai sadar dan langsung melaporkan diri setelah digigit anjing. Jadi mereka langsung tertangani dengan disuntik vaksin,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi korban bertambah, Pemkab Kolaka Utara juga sudah mempersiapkan stok VAR. Namun, jumlahnya terbatas. “Vaksin untuk 2019 sebanyak 280 vial atau botol. “Stok ini standby di buffer stock gudang Dinas Kesehatan, Kefarmasian, dan disebar di titik rabies centre. Jadi semua puskesmas punya stok, tapi terbatas,” ujarnya.
Irham mengatakan, Dinas Kesehatan Kolaka Utara sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai bahaya rabies. Selain itu, pemerintah memesang baliho di beberapa kecamatan agar waspada terhadap gigitan anjing.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait