JAKARTA, iNews.id - Koneksi internet menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam melakukan sosialisasi aturan dan tahapan Pilkada 2020. Akses internet yang belum memadai atau merata di masing-masing daerah menjadi kendala.
Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Parmas dan SDM KPU Provinsi Kalteng, Eko Wahyu Sulistyobudi mengatakan permasalahan koneksi internet terutama terjadi di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat keramaian.
"Memang kalau untuk wilayah Kalteng ini sebagain ada yang belum mempunyai jaringan, khususnya untuk bisa menggunakan internet atau medsos. Ini menjadi kendala tersendiri bagi Penyelenggara Pemilu," katanya dalam Webinar Leader Talk iNews bertajuk "Pilkada Kalimantan Tengah: Problematika dan Solusi", Kamis (8/10/2020).
Untuk menjamin kesamarataan, KPU daerah beserta Bawaslu berupaya tetap melakukan sosialisasi dengan tahapan tatap muka. Menurutnya, protokol kesehatan tetap menjadi acuan utama dalam proses sosialisasi.
"Kami juga memberikan informasi kepada masyarakat kalau covid-19 ini berbahaya. Tetapi, apabila kita mengikuti dan melaksanakan setiap aktivitas sesuai protokol kesehatan dengan baik dan benar, Insya Allah kesehatan kita akan terjaga," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, KPU memiliki struktur organisasi yang berjenjang, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) hingga Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di desa. Menurutnya, PPK dan PPS yang ada tingkat desa menjadi salah satu ujung tombak untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut.
"Kita itu berjenjang, petugas kita itu ada yang sampai tingkat desa atau kelurahan. Jadi ada KPU pusat di provinsi, KPU di tingat kabupaten/kota, ada PPK dan PPS di tingkat desanya. Nah, PPK dan PPS ini yang jadi ujung tombak kita yang akan dioptimalkan dalam memberikan informasi atau sosialisasi kepada masyarakat," ucapnya.
Dia menjelaskan, KPU Provinsi Kalteng juga melibatkan beragam unsur dalam setiap kegiatan sosialisasi dan kampanye kesehatan. Salah satunya mengajak tokoh masyarakat hingga tokoh agama untuk membantu proses tersebut.
"Setiap elemen coba kita rangkul, kita ajak bersama-sama, bahkan ketika kita melaksanakan deklarasi damai pemilihan kemarin, kita coba mengajak elemen tersebut. Kita berharap suara mereka sangat didengar oleh jamaahnya, ataupun kelompok-kelompoknya. Kita coba optimalkan dalam rangka memberikan informasi dan edukasi," ujarnya.
Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait