Fitri Amaliah (25), pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 asal Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (Foto: Antara)

Selama dirawat, Fitri berusaha untuk tidak stres. Dia telah berniat dan tekad untuk bisa sembuh dari virus yang telah membunuh puluhan ribu manusia di dunia, termasuk ratusan orang di Indonesia.

Agar tidak stres, dia tetap melakukan interaksi dan komunikasi bersama teman, kerabat terutama orang tuanya meskipun berada di dalam ruang isolasi. Dengan cara itu, dia pun bisa menghilangkan rasa jenuh ketika menjalani isolasi sehingga tidak merasa stres. Sebab, jika stres, imunitas tubuh akan turun.

“Jadi diusahakan untuk tidak stres. Saya baca buku, main game, sering berkabar sama teman, keluarga lewat telepon,” ujarnya.

Dia juga terus mendapatkan dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat sehingga dorongannya untuk sembuh semakin besar. “Ini (positif corona) pasti sembuh. Tenang saja, gejalanya tidak berat,” ujar Fitri menirukan kata-kata dukungan dari teman-temanya.

Fitri yang telah sembuh berpesan agar masyarakat tidak perlu resah dan mengucilkan orang yang positif Covid-19. Orang yang positif corona bukan sebuah aib sehingga harus dijauhi apalagi dikucilkan. Virus tersebut bisa disembuhkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak stres, tetap menjaga imun tubuh dan selalu menaati imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Setelah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, Fitri pun mengaku siap menjadi relawan bila dibutuhkan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan Covid-19.

Sementara ibu Fitri, Sri mengatakan, selalu mendoakan anaknya di setiap salatnya agar bisa sembuh dari virus mematikan itu. Dia juga mengaku terus memberikan motivasi agar anaknya selalu semangat saat menjalani isolasi. Dia juga terus mengingatkan Fitri agar terus melaksanakan kewajibannya sebagai umat Muslim, yakni salat lima waktu.

Dokter Spesial Paru RS Bahteramas Kendari dr Irwan Derma Karya sekaligus dokter yang menangani Fitri mengatakan, Fitri merupakan pasien yang cukup kooperatif saat menjalani isolasi di RSUD Bahteramas. Dari awal sampai akhir, Fitri terus mengikuti instruksi yang diberikan oleh perawat maupun dokternya.

“Jadi hampir tidak ada kendala dalam merawat nona Fitri ini,” katanya.

Selain itu, Fitri telah melaksanakan tiga kali uji swab. Hasil uji swab kedua dan ketiga Fitri dinyatakan negatif. Dia pun seharusnya sudah bisa pulang pada 28 Maret lalu.

“Cuma karena kami diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, maka Rabu (8/9/2020) baru diizinkan pulang,” katanya.


Editor : Maria Christina

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network