PALU, iNews.id - Proses evakuasi jenazah terduga teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terkendala medan berat dan hujan lebat. Namun banyak warga yang membantu upaya pasukan TNI Polri.
Kabid Humas Polda Sulteng sekaligus Kasatgas Humas Ops Madago Raya, Kombes Pol Supranoto mengatakan, upaya evakuasi akan dimaksimalkan lewat jalur darat, apalagi ada bantuan dari masyarakat setempat.
"Setelah dua hari terakhir upaya evakuasi udara dengan helikopter terkendala cuaca dan medan yang berat, jadi kami coba lewat jalur darat dibantu masyarakat," kata Kombes Pol Didik di Kota Palu, Sulteng, Selasa (13/7/2021).
Medan yang berat dan faktor cuaca menjadi kendala pelaksanaan evakuasi dua jenazah terduga teroris MIT Poso tersebut. Lokasi kejadian memang jauh dari permukiman warga, ditempuh 5-8 jam perjalanan berjalan kaki.
"Upaya evakuasi terus dilakukan dibantu oleh masyarakat setempat, mohon doanya semoga tim evakuasi dapat bekerja dengan aman dan selamat," ujarnya.
Sebelumnya evakuasi yang berlangsung di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan ini sempat memanfaatkan Helikopter Carcal TNI AU.
Namun Pilot Letkol PNB Imanuel Simarmata mengatakan, sempitnya medan serta hutan yang lebat menyulitkan manuver Helikopter Caracal mencari posisi aman untuk hover.
"Faktor alam bervariasi dengan lembah yang dikelilingi pohon, lebatnya hutan dan lembah yang cukup terjal tertutup serta tebing curam di sepanjang rute evakuasi turut menghambat proses pengangkatan jenazah," ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan hujan lebat yang menganggu jarak pandang pilot. Sementara untuk proses evakuasi di darat juga terkendala medan curam, lantaran jenazah korban berada di jurang sedalam 50 meter.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait