Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Gadis mengaku dirinya masih mengalami kesulitan mencari Minyakita di pasaran.
Dia mengatakan, terkait dengan adanya pembatasan itu dirinya merasa keberatan.
"Terkait dengan kebijakan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah itu menyulitkan kami sebagai pedagang kecil sebab kebutuhan minyak goreng dalam sehari minimal dua liter," ujarnya.
Sebelumnya, Disperindag Provinsi Bengkulu menjelaskan kelangkaan dan tingginya harga Minyakita disebabkan karena distributor menerapkan paket atau pembelian Minyakita disertai dengan minyak goreng jenis lain.
"Penerapan paket atau bundling oleh distributor menjadi penyebab Minyakita di Bengkulu mahal," terangnya.
Selain penerapan pembelian dengan sistem paket dengan minyak jenis lain, para distributor juga menerapkan dengan pembelian barang jenis lain terhadap pedagang seperti tepung terigu dan lainnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait