JAKARTA, iNews.id – Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Tingkat Nasional ke-28 yang diinisiasi Kementerian Agama akan digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Ajang bergengsi bagi hafidz dan muhadits tersebut diikuti 1.027 peserta dari 27 provinsi di Indonesia.
Kegiatan yang digelar mulai 12–17 Oktober 2025 itu dijadwalkan dibuka langsung Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (11/10/2025) malam.
STQH tahun ini mengusung tema Al Qur’an dan Hadis Merawat Peradaban dan Melestarikan Lingkungan.
“Tema ini berkaitan erat dengan program prioritas pemerintahan, terutama yang berhubungan dengan moderasi beragama, cinta kemanusiaan, serta pelestarian lingkungan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Dia menuturkan, STQH ini merupakan bagian penting dari ikhtiar Kementerian Agama dalam mencetak generasi Qurani yang moderat, cinta damai, dan peduli terhadap lingkungan.
“Kami mengundang Bapak Presiden Prabowo untuk hadir langsung membuka STQH Nasional ke-28. Kehadiran beliau akan menjadi dukungan moral yang besar bagi seluruh peserta dan panitia,” kata Abu.
Makna dan Filosofi Logi STQH
Abu Rokhmad menuturkan, logo STQH Nasional XXVIII 2025 yang telah diluncurkan 10 September 2025 lalu memiliki makna dan filosofi yang kental, mencerminkan jatidiri Sultra sebagai tuan rumah penyelenggara STQHN ke-28 Tahun 2025.
Simbol Quba merupakan simbol masjid sebagai tempat ibadah umat Islam dan warna emas menjadi simbol keagungan dan kemuliaan nilai-nilai ajaran Islam. Simbol Tugu Persatuan Sultra, sebagai simbol persatuan masyarakat Sultra yang hidup dalam keragaman suku, budaya dan agama.
Simbol Pencerahan, yang terpancar dari nilai-nilai ajaran Al-Qur'an dan Hadis, dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang religious. Mushaf Al-Qur'an dan Al Hadis sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia. Simbol Tipografi dan Tahun pelaksanaan STQH XXIII di Sulawesi Tenggara. Simbol Tangan Berdoa, untuk keselamatan, kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa Indonesia.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait