Dalam status facebook-nya, akun Joel Noho memertanyakan sikap Management PT PAU yang enggan menjelaskan penyakit yang tengah diderita belasan karyawan itu. Akun ini juga menyebut bahwa mereka sebagai masyarakat Kecamatan Kintom merasa ketakutan karena ada tenaga kerja lokal di perusahaan itu.
Dia juga mengingatkan pengguna facebook lainnya dengan mengungkapkan bahwa seorang korban yang merupakan karyawan telah meninggal dengan inisial AG, warga Banten. "Dan yang menempati kamar si korban ikut terjangkit, waspada..," tulisnya.
Dalam status itu juga dilampirkan potongan chat yang berisikan informasi terkait sejumlah nama yang dikatakan mengalami sakit dilengkapi semacam kode khusus.
Mereka yang dikabarkan sakit dan tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit antara lain MI dengan kode I2-4, SD dengan kode G1-4, MP dengan kode AN-08, AP dengan kode E2-2, SR dengan kode G2-1, NS dengan kode H1-1, LP dengan kode H2-1.
Kemudian inisial MAH dengan kode J1-4, MM dengan kode H3-2, MB dengan kode A2-4, AS dengan kode K3-2, GY dengan kode D2-4 dan MF dengan kode H1-4.
Sementara 6 orang karyawan yang disebutkan sakit dan masih berada di camp karyawan antara lain TM dengan kode TA-17, TT dengan kode TA-22, BY dengan kode H2-3, AD dengan kode D1-1, AN dengan kode K6-1 dan BS dengan kode JF-01.
Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu Adam saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada karyawan PT PAU yang meninggal dunia.
Nurmasita juga tidak membantah terkait belasan karyawan perusahaan amoniak itu yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Hanya jumlahnya tidak sebanyak informasi yang beredar.
"Sebelumnya lima orang dirawat, tapi per Kamis (23/7) sudah ada sekitar 12 orang karyawan PT PAU yang dirawat," ungkap Nurmasita.
Dia menjelaskan meski mereka saat ini tengah dirawat dan dipantau langsung tim Gugus Tugas Covid-19 Banggai. Mereka belum dikategorikan sebagai pasien konfirmasi, sebab masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dahak (swab).
"Yang lima orang pertama itu sudah dikirim sampel swabnya. Kita masih menunggu," katanya.
Nurmasita juga menjelaskan berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak perusahaan. Saat ini PT PAU telah menerapkan lock down area. Seluruh karyawan yang ada di dalam area perusahaan tidak diperkenankan keluar, demikian juga yang dari luar tak diperbolehkan masuk.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait