PT Tanjung Odi di Sumenep Jatim ditutup menyusul 168 karyawan reaktif Covid-19. (Foto: iNews/Abdul Rahem)

BANGGAI, iNews.id - Belasan karyawan PT Panca Amara Utama (PAU) di Kintom Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah diserang penyakit misterius. Akibat kejadian itu, seorang karyawan berinisial AG meninggal dunia. Sedangkan belasan karyawan lain hingga Jumat (24/7/2020) masih dirawat intensif di rumah sakit.

Diperoleh informasi, almarhum AG merupakan karyawan PT PAU yang meninggal dunia karena sakit. Pria asal Provinsi Banten itu sempat dilarikan ke rumah sakit swasta yang ada di Kota Luwuk.

Sebelum meninggal, korban mendapat pertolongan medis karena banyak mengeluarkan lendir dari hidung dan mulut. Petugas perawatan yang menangani kasus itu pun menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Setelah meninggal dunia, jenazah AG diterbangkan ke Banten untuk dikebumikan, Selasa (21/7/2020).

Beberapa hari kemudian, seorang karyawan berinisal BS yang menempati camp karyawan yang sebelumnya ditempati AG pun ikutan sakit hingga menular ke belasan karyawan lain.

Beberapa di antara mereka kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara lainnya dalam perawatan di camp karyawan. Belum diketahui pasti penyakit apa yang diderita para karyawan, sebab pihak Management PT PAU memilih bungkam.

Community Development PT PAU, Leonard Hutabarat, saat dikonfirmasi hanya mengatakan belum bisa memberi jawaban karena pihaknya masih melakukan rapat bersama management.

"Mohon maaf, nanti saya bisa info lanjut untuk diskusi dikarenakan saya masih ada meeting. Mohon maaf sebelumnya," tulis Leonard via WhatsApp, Kamis (24/7) sekira pukul 00.29 WITA.

Awak media pun menunggu jawaban hingga pukul 10.00 WITA. Namun, hingga pukul 10.16 WITA jawaban itu belum diberikan. Pesan susulan yang dikirim pun tak terbaca, meski status WhatsApp-nya terlihat online.

Pun demikian dengan anggotanya, Lenny. Wanita ini memilih tidak membalas pesan singkat yang dikirim ke WhatsApp-nya, meski tanda pesan terbaca sudah centang biru. Padahal, saat itu awak media baru memperkenalkan diri dan hendak mengajukan beberapa pertanyaan.

Lenny terlihat sempat mengetik, sebelum akhirnya membatalkan. Sikap diam Management PT PAU ini membuat beberapa masyarakat bersuara di media sosial facebook. Salah satunya muncul dari akun bernama Joel Noho.

Dalam status facebook-nya, akun Joel Noho memertanyakan sikap Management PT PAU yang enggan menjelaskan penyakit yang tengah diderita belasan karyawan itu. Akun ini juga menyebut bahwa mereka sebagai masyarakat Kecamatan Kintom merasa ketakutan karena ada tenaga kerja lokal di perusahaan itu.

Dia juga mengingatkan pengguna facebook lainnya dengan mengungkapkan bahwa seorang korban yang merupakan karyawan telah meninggal dengan inisial AG, warga Banten. "Dan yang menempati kamar si korban ikut terjangkit, waspada..," tulisnya.

Dalam status itu juga dilampirkan potongan chat yang berisikan informasi terkait sejumlah nama yang dikatakan mengalami sakit dilengkapi semacam kode khusus.

Mereka yang dikabarkan sakit dan tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit antara lain MI dengan kode I2-4, SD dengan kode G1-4, MP dengan kode AN-08, AP dengan kode E2-2, SR dengan kode G2-1, NS dengan kode H1-1, LP dengan kode H2-1.

Kemudian inisial MAH dengan kode J1-4, MM dengan kode H3-2, MB dengan kode A2-4, AS dengan kode K3-2, GY dengan kode D2-4 dan MF dengan kode H1-4.

Sementara 6 orang karyawan yang disebutkan sakit dan masih berada di camp karyawan antara lain TM dengan kode TA-17, TT dengan kode TA-22, BY dengan kode H2-3, AD dengan kode D1-1, AN dengan kode K6-1 dan BS dengan kode JF-01.

Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu Adam saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada karyawan PT PAU yang meninggal dunia.

Nurmasita juga tidak membantah terkait belasan karyawan perusahaan amoniak itu yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Hanya jumlahnya tidak sebanyak informasi yang beredar.

"Sebelumnya lima orang dirawat, tapi per Kamis (23/7) sudah ada sekitar 12 orang karyawan PT PAU yang dirawat," ungkap Nurmasita.

Dia menjelaskan meski mereka saat ini tengah dirawat dan dipantau langsung tim Gugus Tugas Covid-19 Banggai. Mereka belum dikategorikan sebagai pasien konfirmasi, sebab masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dahak (swab).

"Yang lima orang pertama itu sudah dikirim sampel swabnya. Kita masih menunggu," katanya.

Nurmasita juga menjelaskan berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak perusahaan. Saat ini PT PAU telah menerapkan lock down area. Seluruh karyawan yang ada di dalam area perusahaan tidak diperkenankan keluar, demikian juga yang dari luar tak diperbolehkan masuk.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network