"Awalnya kami masih antre di pabrik dan tengah santai di warung, tiba-tiba ada ratusan warga SAD datang menyerang ke lokasi pabrik, mereka membawa senjata api rakitan dan senjata tajam," kata Pur, sopir truk yang berada di lokasi.
Situasi mencekam membuat kendaraan milik ADM PT SAL I tidak berani keluar dan terpaksa memutar balik ke kantor. "Tadi ada mobil ADM PT SAL I mutar balik dan tidak bisa keluar, suasananya memang mencekam tadi," ucapnya.
Dia menjelaskan, penyerangan ini dipicu oleh tuntutan adat yang belum dipenuhi perusahaan. "Kabarnya gara-gara tuntutan adat mereka belum dipenuhi perusahaan, terkait dengan perusakan motor dan pembacokan warga SAD oleh oknum karyawan PT SAL," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT SAL terkait insiden penyerangan tersebut.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait