Petugas SAR gabungan saat mengevakuasi salah satu korban jiwa bencana gempa dan tsunami di Sulteng. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.idEvakuasi korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah (Sulteng), terus dimaksimalkan. Namun prosesnya masih menemui banyak kendala, seperti akses jalan dan penerangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Perencanaan Basarnas RI Abdul Haris saat menggelar jumpa pers perkembanganan penanganan gempa Palu di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (4/10/2018). "Minimnya penerangan menjadi kesulitan kami untuk mencari korban. Memang sudah ada listrik yang masuk, tetapi masih belum optimal. Kami harus menggunakan genset di beberapa lokasi," kata Abdul Haris.

Dia mengungkapkan, selain penerangan kondisi akses jalan juga menjadi kendala dalam melakukan penyelamatan korban usai gempa 7,4 skala richter (SR) yang diikuti tsunami, Jumat (28/9/2018).


Haris menuturkan, saat ini Basarnas masih berfokus untuk melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban di sejumlah lokasi. “Kami juga mengalami kesulitan untuk memasukkan alat berat ke lokasi karena akses jalan terputus," tuturnya.

Dia menyebutkan, sejumlah loksi yang menjadi fokus evakuasi yakni di Hotel Roa-Roa, perkampungan di Kabupaten Sigi, Balaroa, Petobo, Mamboro, Pantai Talise, Hotel Grand Mercure, Mandala Finance, dan Tafiz di Jalan Kartini. “Kami optimistis dapat menyelamatkan korban selamat yang kemungkinan masih terjebak dalam reruntuhan bangunan,” ucapnya.

Diketahui, jumlah korban jiwa bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus bertambah. Hingga Kamis (4/10/2018) total korban jiwa sementara yang terdata sebanyak 1.424 jiwa, luka berat 2.549 orang, dan korban hilang 113 jiwa.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network