JAKARTA, iNews.id – Memasuki hari ketujuh, jumlah korban jiwa gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.424 korban meninggal, 2.549 luka berat, dan 113 hilang.
Korban jiwa terbanyak terdapat di Kota Palu 1.203 jiwa. Sementara di Donggala mencapai 144 jiwa, selanjutnya di Kabupaten Sigi 64 jiwa dan Parigi Mutong 12 jiwa, serta Pasang Kayu 1 korban meninggal.
“Korban meninggal dunia karena terimpa reruntuhan saat gempa, ada juga akibat tsunami. Data jumlah korban diperkurakan akan terus bertambah dan terus bergerak dinamis.” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Dia mengungkapkan, hingga saat ini BNPB bersama tim SAR gabungan masih bekerja dalam proses pencarian dan evakuasi para korban. Mereka diperkirakan masih tertimbun material reruntuhan bangunan akibat gempa.
“Korban tertimbun berdasarkan laporan masyarakat saat ini ada 152 orang,” ujarnya.
Dampak bencana gempa dan tsunami juga menyebabkan 70.821 orang mengungsi yang tersebar di 141 titik pengungsian. Sementara data bangunan rumah yang mengalami kerusakan diperkirakan sejumlah 66.238 unit.
"Prioritas kami masih melanjutkan evakuasi dan penyelamatan korban, serta distribusi bantuan logistik," ucapnya.
Diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang wilayah Sulteng, Jumat (28/9/2018) pukul 17:02:44 WIB atau 18:02:44 Wita. Lokasi pusat gempa di sekitar 0,18 lintang selatan (LS) dan 119,85 bujur timur (BT), sekitar 27 kilometer (Km) timur laut Donggala. Gempa berkedalaman 10 Km itu memicu terjadinya tsunami.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait