Senada disampaikan Mikhael Beti warga Biuduk Foho. Dia mengakui putusnya jembatan alternatif ini membuat warga sangat kesulitan untuk melintas ke ibu kota kabupaten. Sebab jembatan alternatif ini merupakan satu-satunya akses jalan yang selalu digunakan warga pascaputusnya Jembatan Benenai akibat badai Seroja lalu.
"Kami masyarakat sangat kesulitan karena akses jalan satu-satunya jembatan alternatif. Selama ini jembatan tersebut sangat membantu kami, namun sekarang sudah putus kami tidak bisa kemana-mana. Jika mau ke Betun, ibu kota kabupaten kami terpaksa melintasi tumpukan material jembatan yang masih tersisa meski membahayakan, kami tetap berani," ucapnya.
Menurutnya, sebagai warga mereka berharap agar pekerjaan Jembatan Benenai yang ambruk akibat badai Seroja dapat secepatnya diselesaikan.
"Harapan kami agar dapat kembali beraktivitas normal karena bagi warga tidak ada akses jalan lain lagi selain Jembatan Benenai ini," ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait