Jembatan alternatif di Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT hanyut disapu amukan banjir bandang akibat luapan Sungai Benenai, Kamis (6/1/2022) dini hari. (Foto: iNews/Stevanus Dile Payong)

MALAKA, iNews.id - Curah hujan tinggi menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Kamis (6/1/2022). Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Benenai yang menghanyutkan sebagian material jembatan alternatif di Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman.

Akibat putusnya jembatan tersebut, empat kecamatan di wilayah Malaka Barat terancam terisolasi. Warga yang nekat menyeberang pun harus melalui sisa material jembatan meski sangat membahayakan keselamatan.

Jembatan alternatif yang hanyut ini belum lama dibangun usai jembatan utama ambruk akibat badai Seroja April lalu. Akses ini menghubungkan ibu Kota Kabupaten Malaka dengan empat kecamatan di Malaka Barat.

Marselus Asa warga Malaka Barat mengatakan, tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir luapan sungai.

"Banjir ini merupakan kiriman dari wilayah kabupaten tetangga. Jika sudah terjadi hujan lebih dari dua hari di kabupaten tetangga, masyarakat di sini sudah waspada dengan banjir kiriman yang bermuara di Sungai Benenai," ujar Marselus, Kamis (6/1/2022).

Dia menambahkan, putusnya jembatan alternatif membuat masyarakat di Malaka Barat kini terisolasi.

"Kami masyarakat yang tersebar di empat kecamatan di Malaka Barat ini terancam terisolasi karena tidak ada akses jalan lain. Ini berdampak pada ekonomi kami dan kami akan sangat susah," katanya.

Senada disampaikan Mikhael Beti warga Biuduk Foho. Dia mengakui putusnya jembatan alternatif ini membuat warga sangat kesulitan untuk melintas ke ibu kota kabupaten. Sebab jembatan alternatif ini merupakan satu-satunya akses jalan yang selalu digunakan warga pascaputusnya Jembatan Benenai akibat badai Seroja lalu.

"Kami masyarakat sangat kesulitan karena akses jalan satu-satunya jembatan alternatif. Selama ini jembatan tersebut sangat membantu kami, namun sekarang sudah putus kami tidak bisa kemana-mana. Jika mau ke Betun, ibu kota kabupaten kami terpaksa melintasi tumpukan material jembatan yang masih tersisa meski membahayakan, kami tetap berani," ucapnya.

Menurutnya, sebagai warga mereka berharap agar pekerjaan Jembatan Benenai yang ambruk akibat  badai Seroja dapat secepatnya diselesaikan.

"Harapan kami agar dapat kembali beraktivitas normal karena bagi warga tidak ada akses jalan lain lagi selain Jembatan Benenai ini," ujarnya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network