Warga Sikka Flores Kembalikan 31,5 Ton Beras Rastra Berkutu ke Bulog

SIKKA, iNews.id – Warga Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak 31,5 ton rastra (beras untuk rakyat sejahtera) yang disalurkan Perum Bulog Subdivre Maumere. Beras tersebut dinilai tidak layak dikonsumsi karena berkutu dan berwarna kuning.
Ribuan karung beras yang baru diangkut ke Kantor Desa Namangkewa, Jalan Raya Kewapante, akhirnya diangkut kembali ke truk. Rastra tersebut selanjutnya dipulangkan ke Gudang Bulog Subdivre Maumere, di Jalan Ahmad Yani. Masyarakat mendesak Bulog segera mengganti jatah rastra mereka dengan beras yang berkualitas baik.
“Beras ini tidak bagus, sudah busuk, dan banyak kutu. Bulog tidak jujur. Beras ini cocok untuk dimakan binatang, bukan manusia. Bulog harus kembalikan dengan beras yang baik kepada masyarakat,” kata warga Desa Namangkewa, Lukas, Senin (13/11/2017).
Sementara Kepala Desa Namangkewa Nikolaus Nong Bale yang ditemui di kantor desa menyebutkan, rastra tersebut seyogyanya akan disalurkan untuk 175 kepala keluarga (KK) miskin. Beras disalurkan sekaligus dua tahap karena masyarakat setempat belum menerima jatah rastra tahap pertama dan kedua.
“Jadi hari ini, masyarakat datang untuk mengambil rastra. Masing-masing kepala keluarga 180 kilogram. Kami coba buka satu karung beras, ternyata sudah banyak kutu. Kami coba buka karung yang lain, sama saja. Akhirnya masyarakat putuskan menolak dan meminta Bulog mengganti beras,” kata Nikolaus.
Nikolaus menyatakan sangat kecewa kepada Bulog yang menyalurkan beras berkutu dan berwarna kuning. Sesuai permintaan warga setempat, dia mendesak Bulog Maumere secepatnya mengganti dengan beras berkualitas baik.
Editor: Maria Christina