TNI-Polri Bersenjata Lengkap Kawal Ketat Pemindahan Napi Rutan Siak ke Pekanbaru
PEKANBARU, iNews.id – Aparat gabungan TNI-Polri bersenjata mengawal ketat pemindahan 79 tahanan dan narapidana dari Rutan Klas II B Siak Sriindrapura ke Rutan Klas II B Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru, Sabtu malam (11/5/2019). Pemindahan ini dilakukan pascakerusuhan di rutan ini, Sabtu dini hari.
Kepala Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru, Riko Stiven mengatakan, kedatangan 79 tahanan merupakan perjalanan pertama pemindahan tahanan. Para tahanan tiba di Rutan Pekanbaru dengan menggunakan dua bus serta satu mobil dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak. Tangan para napi dan tahanan diborgol serta terus diawasi ketat aparat.
Riko mengatakan, akan tiba satu perjalanan lain dengan jumlah total tahanan yang dipindah ke rutan yang pernah mengalami sejarah kelam kala ratusan tahanan kabur tahun lalu tersebut. “Informasi yang kami dapat sekitar 130 orang. Ini baru perjalanan pertama 79 orang,” kata Riko.
Riko mengatakan, saat ini daya tampung Rutan Sialang Bungkuk sejatinya telah melebihi kapasitas. Meski begitu, pihaknya tetap siap untuk membantu menampung para napi dan tahanan pindahan dari Rutan Siak.
Dia menjelaskan untuk kegiatan pengamanan akan melibatkan personel gabungan. Nantinya napi dan tahanan pendatang ini akan disatukan pada ruang tahanan yang sama di Blok A.
Selain ke Pekanbaru, ratusan napi dan tahanan dari Rutan Siak juga dipindahkan ke sejumlah lokasi di antaranya Lapas Perempuan di Pekanbaru, Lapas Rutan Anak Rumbai, Lapas Bangkinang, Lapas Bengkalis dan Lapas Dumai.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto sebelumnya mengatakan, pemindahan ini dilakukan karena napi tidak layak untuk tinggal di rutan yang sudah ludes terbakar. Untuk tahap awal, napi yang dipindahkan sebanyak 238 orang dari 648 napi penghuni Rutan Siak.
“Pemindahan ini secara bertahap dilakukan. Untuk yang dipindahkan ke Lapas Kelas II A Bangkinang sebanyak 88 orang dan untuk Lapas Anak Kapling sebanyak 100 orang. Kemudian, yang dipindahkan ke Rutan Sialang Bungkuk sebanyak 50 orang,” kata Sunarto.
Editor: Maria Christina