6 Tempat Wisata di Serang Banten, Nomor 3 Ada Pulau Dihuni Kawanan Burung
3. Pulau Dua
Pantai di Pulau Dua terkenal akan pesona air lautnya yang berwarna biru. Pulau Dua ini juga acap kali dikenal dengan Pulau Burung. Di sini, bisa ditemukan beragam burung.
Pulau Dua juga dikelilingi oleh hutan mangrove dan dijadikan tempat cagar alam di teluk Banten.
4. Kampung Wisata Pipitan
Tempat wisata di Serang Banten berikutnya ada Kampung wisata Pipitan. Lokasinya berada di Desa Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Banten.
Awalnya, kampung ini sangat kumuh bahkan sudah dijadikan tempat pembuangan akhir sampah. Namun atas inisiatif Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), tempat itu disulap menjadi kampung wisata Pipitan. Kampung ini semakin identik dengan keceriaan warna warni dari tiap ornament bangunannya.
5. Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama bisa jadi solusi tempat wisata di Serang Banten. Lokasi museum ini tak jauh dari masjid Agung Banten dan Benteng peninggalan Kesultanan Banten.
Masjid Agung Banten menjadi ikon sejarah di kota Serang yang letaknya berada di kawasan kota lama. Bangunan masjid ini didirikan pada tahun 1556 oleh Sultan Maulana Hassanudin dan menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia.

Salah satu bangunan yang menarik di sini adalah bentuk menaranya yang sangat khas mirip dengan mercusuar. Sementara perpaduan arsitektur bangunannya memadukan gaya Tionghoa, Arab, dan Belanda yang membuatnya terlihat sangat unik.
Masjid Agung Banten memiliki lima atap yang tersusun yang melambangkan rukun Islam. Sementara sentuhan Tiongkok yang ada di masjid ini tak lain dan tak bukan adalah jasa dari Tjek Ban Tjut.
6. Danau Tasikardi
Danau Tasikardi bisa menjadi alternatif berwisata saat libur Natal dan tahun baru. Meskipun danau buatan akan tetapi danau Tasikardi ini pas banget buat tempat rekreasi keluarga. Apalagi, danau ini semakin rindang karena banyak pepohonan hijau di sekelilingnya.
Demikian daftar 6 tempat wisata di Serang Banten yang wajib dikunjungi saat libur Natal dan tahun baru.
Editor: Kastolani Marzuki