Siklon Tropis Lili Bergerak ke Laut Timor, BMKG: Waspadai Gelombang 6 Meter
KUPANG, iNews.id – Siklon tropis Lili saat ini terpantau bergerak ke arah Barat-Barat Laut sekitar perairan Laut Timor, Jumat (10/5/2019). Masyarakat diminta mewaspadai dampak siklon tersebut yang menyebabkan cuaca ekstrem.
Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada pukul 08.40 WIB, lokasinya tepat berada di koordinat 9.4 Lintang Selatan (LS) dan 128.68 Bujur Timur (BT), sekitar 550 km sebelah Timur Kupang.
Siklon tropis ini menimbulkan ancaman cuaca ekstrem di wilayah Indonesia Timur dan Timor Leste. Dampak tersebut antara lain, hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang berpeluang terjadi di wilayah Maluku dan Timor Leste.
Kemudian, angin kencang dengan kecepatan di atas 25 knots atau 48 kilometer (km) per jam yang berpeluang terjadi di wilayah Maluku bagian Barat Daya dan Timor Leste.
Siklon Tropis Lili juga menyebabkan gelombang dengan ketinggian 2.50 - 4.0 meter yang berpeluang terjadi di Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, Pulau Sawu, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Laut Arafuru bagian Tengah.
Sementara gelombang tinggi mencapai 4 meter hingga 6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Kupang, Pulau Rote, Laut Timor, perairan selatan Kepulauan Sermata Letti dan Laut Arafuru bagian barat.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo sebelumnya mengatakan, adanya peningkatan tinggi gelombang akibat Siklon Tropis pada tanggal 8 – 11 Mei 2019 di Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata, Leti, Kepulauan Babar, Tanimbar, dan Laut Timor perlu diwaspadai. Pasalnya, transportasi laut di sekitar daerah terdampak siklon tropis diperkirakan akan terganggu.
BMKG juga terus memantau perkembangan Siklon Tropis Lili setiap saat melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta. “Masyarakat diimbau untuk tetap berhati hati pada potensi hujan lebat yang timbul karena juga berpotensi menimbulkan dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang,” kata Mulyono.
Editor: Maria Christina