Remaja Bunuh Pria karena Akan Diperkosa, Kapolda NTT: Kami Tangani secara Humanis
KUPANG, iNews.id - Remaja berusia 16 tahun yang ditangkap karena membunuh seorang laki-laki yang akan memerkosanya saat ini masih diperiksa di Mapolres Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif mengaku telah memerintahkan Kapolres agar kasus itu ditangani secara humanis.
"Saya sudah printahkan kapolres agar kasus itu ditangani secara humanis. Yang bersangkutan tidak ditahan di Polres," kata Lotharia Latif, Rabu (17/2).
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, pelaku saat ini dititipkan di Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak di Kupang.
"Ada Polwan dan tenaga psikolog yang sudah saya perintahkan untuk pendampingan tersangka, sehingga dapat membuat tenang proses hukumnya," kata Kapolda Irjen Pol Lotharia Latif.
Menurut jenderal bintang dua ini, Polri akan tetap profesional dan proporsional dalam proses hukum yang dilakukan untuk memberikan rasa keadilan baik bagi tersangka juga untuk korban yang meninggal. Proses di pengadilan nanti yang memberikan putusan terbaik.
"Saat ini semua proses penyidikan sedang dilakukan secara humanis dan tetap menjunjung tinggi HAM," katanya.
Diketahui, remaja perempuan itu ditangkap setelah membunuh seorang laki-laki berinisial NB (48) di Desa Kualin, Kecamatan Kualin. Remaja berinisial B ini terpaksa membunuh NB karena nyaris diperkosa saat mencari kayu bakar di hutan.
Karena ajakannya berhubungan intim ditolak, NB kemudian memukul dan mencoba memerkosa B. Merasa terancam, gadis itu langsung membela diri dengan cara memukul NB hingga tewas dan meninggalkan jenazah korban di hutan.
Polres TTS kemudian menyelidiki kasus pembunuhan itu pascapenemuan jenazah di hutan. Pelaku mengarah ke gadis belia tersebut sehingga diamankan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Perempuan itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340 KUHP sub Pasal 338 KUHP. Ancaman hukumannya penjara maksimal seumur hidup dan minimal 25 tahun penjara.
Kasus ini kemudian viral di media sosial. Banyak netizen yang berkomentar membela perlakuan si gadis malang ini karena aksinya tersebut hanya untuk membela diri dari aksi pemerkosaan yang akan dilakukan NB.
Editor: Maria Christina