get app
inews
Aa Text
Read Next : Dendam, 2 Pemuda Tusuk Anak Punk hingga Tewas di Cicalengka Bandung

Racuni 5 Anak Punk dengan Hand Sanitizer, Pelaku Ngaku Sakit Hati Kerap Dipalak

Jumat, 17 September 2021 - 11:05:00 WIB
Racuni 5 Anak Punk dengan Hand Sanitizer, Pelaku Ngaku Sakit Hati Kerap Dipalak
Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono (tengah) (Foto: Dok Polres Berau)

BERAU, iNews.id - Polisi telah menetapkan seorang remaja inisial HK (15) yang meracik minuman oplosan hand sanitizer hingga menewaskan lima rekannya di Berau, Kalimantan Timur. Pelaku mengaku sakit hati karena sering menjadi sasaran pemalakan korban.

"Kejadian dipalak sudah berlangsung sekitar lima bulan. Apabila tidak memberikan uang, dia diancam tidak akan ditemani lagi oleh mereka," ujar Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono dikutip dari laman Polres Berau, Jumat (17/9/2021).

Anggoro menjelaskan, dari keterangan pelaku, yang sering melakukan pemalakan adalah lima korban tewas itu. Pelaku mengaku ingin membalas dendam dengan cara membuat sakit perut saja.

Hand sanitizer yang menewaskan lima anak punk di Berau, Kalimantan Timur. (Foto: iNews/Maskaryadianysah)
Hand sanitizer yang menewaskan lima anak punk di Berau, Kalimantan Timur. (Foto: iNews/Maskaryadianysah)

Untuk meyakinkan korban, pelaku juga mencicipi sedikit minuman oplosan tersebut. Dari situlah korban yakin hingga menenggak minuman tersebut.

"Tapi kebablasan sampai dengan meninggal," tuturnya.

Anggoro mengatakan, sejumlah barang bukti sudah disita penyidik, termasuk hand sanitizer yang dipakai untuk meracuni korban. Polisi telah menetapkan HK sebagai tersangka, namun belum dipastikan apakah ini pembunuhan berencana.

"Karena niat awalnya hanya ingin membuat sakit perut, serta pada saat kejadian pelaku juga sempat meminum juga," tuturnya.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut