Penyebab Kapal Tugboat Terbakar di Perairan Jambi, Ini Kata Polisi

JAMBI, iNews.id - Kapal tugboat (TB) Makmur Selatan 888/BG.MP-XXI yang membawa alat berat yang terbakar di tengah laut perairan Jambi. Dari hasil pemeriksaan, kapal itu terbakar karena masalah sepele.

Dari informasi yang didapat, diduga api berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Baca Juga

Kapal Tugboat Terbakar di Jambi, 3 Orang Terluka 

"Saat itu, seorang ABK membuang puntung rokok sembarangan," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi Kompol Mas Edy, Selasa (20/12/2022).

Dia menambahkan, puntung rokok itu diduga mengenai bekas tumpahan bahan bakar minyak alat berat yang diangkut oleh Kapal Makmur Selatan 888 sehingga kapal terbakar.

Baca Juga

Kapal Tugboat Tenggelam di Perairan Muarakaman, 2 Orang Hilang Bayi dan Balita

Akibat kejadian tersebut, kapal terbakar dan melukai tiga orang awak. Ketiganya berinisial B (25) ABK kapal yang mengalami luka cukup berat, kemudian D (50) yang merupakan Kapten Kapal dan L (45) ABK kapal.

Sebelumnya, Kapal tugboat Makmur Selatan 888/BG.MP-XXI yang membawa alat berat yang terbakar di tengah laut perairan Jambi.

Baca Juga

4 Tugboat Dikerahkan TNI AL Bantu Pemadaman Api Kapal MV Abu Samah

Kapal tersbut terbakar di kawasan perairan Desa Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjungjabung (Tanjab) Timur, Jambi, Senin (19/12/2022).

Kejadian tersebut bermula petugas mendapat laporan adanya kebakaran pada kapal tersebut, personel Pol Airud Polda Jambi beserta Polsek Kuala Jambi yang bertugas segera menuju TKP untuk mengevakuasi para korban.

Sesampainya di TKP ditemukan para pekerja tag boat sejumlah tiga orang sedang berusaha memadamkan api. Kemudian, personel yang turun segera mengevakuasi korban dan membawanya ke puskesmas terdekat guna mendapatkan pelayanan medis.

Sementara, angin laut yang berhembus kencang membuat api membesar. Bahkan, hampir melalap habis kapal tersebut.

Beruntung, api berhasil dipadamkan oleh personel Pol Airud Polda Jambi dan Polsek Kuala Jambi, denhan dibantu oleh masyarakat sekitar dan kapal Sumber 27 Batam.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto