Masih Ada 500.000-an Warga di NTB yang Belum Menikmati Aliran Listrik
MATARAM, iNews.id – Sedikitnya 500.000-an warga di Nusa Tenggara Barat (NTB) belum tersentuh aliran listrik. Hal ini terungkap dalam kegiatan Musrenbang Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB di Mataram, Jumat (5/4/2019).
“Jumlahnya ada 500 ribu warga. Tapi ini masih angka kasar dari 5,1 juta jumlah warga NTB," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial.
Dia mengatakan, warga yang belum tersentuh aliran listrik ini tersebar di 10 kabupaten dan kota di NTB. Mereka yang belum menikmati listrik rata-rata merupakan warga yang berekonomi rendah atau kategori keluarga miskin yang tinggal di pedesaan. Meskipun sebagian kecil juga ada yang tinggal di perkotaan.
"Sebetulnya mereka ini sudah menikmati listrik, tapi tidak bisa bayar karena masih numpang pada tetangga," kata Syahrial.
Menurutnya, Kementerian ESDM menargetkan rasio elektrifikasi di Indonesia, termasuk di NTB mencapai 90,9 persen. Hanya saja, hal itu belum dapat terwujud dalam waktu dekat mengingat terbatasnya anggaran, sehingga tidak bisa dilakukan sekaligus namun secara bertahap.
"Anggaran di Kementerian ESDM terbatas. Kami pun akhirnya bersurat kepada Pemda melalui gubernur atau bupati/wali kota untuk juga menyediakan anggaran melalui APBD-nya. Tapi ini pun kami juga tidak bisa memaksakan karena kami memahami APBD daerah juga sangat terbatas," ucapnya.
"Makanya, kami meminta tolong perusahaan besar, baik yang ada di NTB maupun di luar NTB untuk ikut juga membantu soal kelistrikan ini," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengaku tidak memungkiri jika ada warga NTB yang belum menikmati listrik. Hanya saja pihaknya meminta warga yang belum memiliki aliran listrik tersebut dipastikan nama dan alamat rumahnya sehingga pemprov bersama pemerintah kabupaten/kota bisa membantu pemasangan listrik tersebut.
"Pastikan dulu by name by adress-nya sehingga penanganannya kami keroyok dan terpenting tepat sasaran," ujarnya.
Editor: Donald Karouw