Makan Bakso di Hajatan Pernikahan, 213 Warga Bima NTB Keracunan Massal
BIMA, iNews.id – Sedikitnya 213 warga Desa Buncu, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga mengalami keracunan massal. Mereka mengalami gejala sakit perut, mual-mual hingga muntah usai menghadiri hajatan pernikahan salah seorang warganya, Rabu (26/09/2018) sore.
Informasi yang dihimpun, para korban ditengarai mengalami gejala keracunan usai menyantap bakso yang dihidangkan dalam acara tersebut. Mereka mulai berdatangan ke Puskesmas Sape sejak pukul 21.50 Wita untuk mendapat pertolongan medis.
Dari data pasien, para korban kebanyakan anak-anak, namun ada juga dari kalangan remaja, dewasa, dan lansia. Jumlah pasien diawal yang datang ke puskesmas sejumlah 40 orang dengan keluhan sakit yang sama.
"Seluruh pasien korban dugaan keracunan rata-rata mengalami sakit perut, mual, lalu muntah-muntah. Mereka langsung ditangani oleh tim medis," kata Kasubag Informasi dan Pemberitaan Humaspro Kabupaten Bima Zainudin, Kamis (27/9/2018).
Pemerintah Kecamatan Sape langsung melaporkan hal itu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Kesehatan (Dinkes). Selanjutnya dinkes membantu menyalurkan sejumlah obat-obatan yang dibutuhkan untuk menangani para pasien.
Bantuan juga datang dari Dinas Sosial (Dinso) yang mengirimkan tenda mengantisipasi terus bertambahnya jumlah pasien. Sebab dikhawatirkan, ruangan puskesmas tidak mencukupi untuk merawat pasien yang semakin bertambah.
"Sampai dini hari tadi, jumlah pasien bertambah menjadi 213 orang. Namun pada pukul 02.15 Wita, pasien sudah terlihat membaik. Beberapa sudah ada yang pulang untuk menjalani perawatan di rumah,” ujarnya.
Sementara itu, atas musibh tersebut Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer menyampaikan rasa prihatin yang mendalam kepada ratusan korban yang mengalami keracunan. Di samping itu juga mengapresiasi jajarannya yang telah sigap membantu para korban, serta memberikan pelayanan terbaik bagi pasien yang mengalami keracunan massal.
"Informasi terakhir siang ini, tinggal tiga pasien yang masih dirawat. Sementara lainnya sudah membaik dan dipulangkan ke rumah masing-masing dengan menggunakan kendaraan pribadi dan mobil Tagana," katanya.
Editor: Donald Karouw