get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi Terkini Magnitudo 4,6 Guncang Maluku Barat Daya, Kedalaman 10 Km

Lombok Diguncang 346 Kali Gempa Susulan, Status Gunung Rinjani Normal

Selasa, 31 Juli 2018 - 23:23:00 WIB
Lombok Diguncang 346 Kali Gempa Susulan, Status Gunung Rinjani Normal
Ratusan bangunan rumah di Lombok, NTB rusak parah akibat diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR ang terjadi Minggu (29/7/2018) pagi. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id – Gempa susulan dengan intensitas rendah masih mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 346 kali gempa susulan yang terjadi sepanjang hari ini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa susulan itu terjadi dalam kisaran kedalaman dangkal antara 5-10 kilometer. “Sampai pukul 10.00 WIB, tercatat sudah terjadi 346 kali gempa susulan,” kata Sutopo dalam rilis yang diterima iNews.id, Selasa (31/7/2018).

Menurut Sutopo, adanya gempa-gempa susulan yang masih berlangsung dikhawatirkan juga dapat memicu longsor meski intensitas gempanya semakin mengecil. Karena itu, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

“Hingga saat ini kawasan TNGR masih dinyatakan ditutup untuk pendakian dan wisata. PVMBG bersama BTNGR akan melakukan pemantauan di lapangan terkait ancaman longsor di jalur pendakian Sembalun dan Senaru,” katanya.


Sementara itu. Tim Tanggap Darurat (TTD) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa di Lombok tidak menyebabkan peningkatan aktivitas Gunung Rinjani atau tetap normal.

Kementerian ESDM juga memastikan, pasokan listrik dan bahan bakar minyak (BBM) tidak mengalami gangguan. Di samping itu, kebutuhan air bersih para pengungsi saat ini disuplai melalui tangki air.

"Dari hasil pemantaun di Pos PGA di Sembalun, belum ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani akibat gempa Lombok. Namun terjadi kerusakan di bangunan Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani," kata Kepala PVMBG, Kasbani.

Pascaterjadinya gempa utama 6,4 SR pada Minggu, 29 Juli 2018, sampai saat ini telah diikuti sedikitnya 346 gempa susulan dengan magnitude yang semakin mengecil.

Pascaterjadinya gempa bumi yang mengguncang Lombok dan sekitarnya, Kementerian ESDM segera mengirimkan tim tanggap darurat untuk melakukan koordinasi dengan BNPB, BPBD dan pemerintah daerah setempat. Tim juga melakukan penyelidikan kerusakan geologi akibat gempa di beberapa tempat.

Tim tanggap darurat yang diterjunkan terdiri dari ahli-ahli gempa bumi dari PVMBG, Badan Geologi dan dipimpin secara langsung kepala PVMBG.

Untuk melengkapi tim yang sudah ada, dan akan bergabung tim tanggap darurat gerakan tanah untuk melakukan penyelidikan gerakan tanah di jalur pendakian.

"Posko utama Tim TTD berada di Desa Madayin, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur. Selain melakukan penyelidikan akibat gempa, Tim PVMBG Badan Geologi juga akan melanjutkan pemetaan kerusakan geologi dan pengukuran mikrotremor serta sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan instansi terkait," kata Kasbani.

Menurutnya, berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi yang diterbitkan oleh PVMBG-Badan Geologi, daerah Lombok Utara dan Lombok Timur termasuk KRB gempa bumi menengah, dengan potensi terjadi gempa bumi dengan intensitas MMI VII-VIII yang berpotensi menimbulkan kerusakan.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut