Kerugian akibat Banjir dan Longsor di Lebak Rp23 Miliar, Terbesar Kerusakan Jalan dan Jembatan
LEBAK, iNews.id - Banjir dan longsor di Kabupaten Lebak menimbulkan kerugian hingga Rp23 miliar. Banjir dan longsor pada Minggu (9/10/2022) itu tersebar di lima kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, kerusakan paling besar pada infrastruktur jembatan, jalan dan perekonomian masyarakat.
"Kita mengajukan besaran kerugian dampak bencana alam itu kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Banten," ujar Febby di Lebak, Rabu (19/10/2022).
Dia menuturkan, kerugian dampak bencana tersebut pada infrastruktur jalan dan jembatan mencapai Rp18 miliar. Sedangkan, kerugian sosial dan ekonomi, seperti rumah, areal persawahan Rp5 miliar.
Dia menjelaskan, bencana banjir dan longsor di lima kecamatan itu meliputi Bayah, Cibeber, Cilograng, Cigemblong dan Panggarangan. Bencana ini, kata dia tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
"Kami minta warga tetap waspada bencana susulan, karena potensi hujan lebat disertai peti/kilat dan angin kencang masih berpeluang," ucapnya.
Dia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Lebak mengusulkan untuk pembangunan jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan berat akibat dampak bencana alam tersebut kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten.
Pemkab Lebak, lanjut dia tidak memiliki anggaran jika semua dampak kerusakan itu hanya ditanggung sendiri. Bahkan, enam titik jembatan yang dilintasi masyarakat untuk menghubungkan antardesa dan antarkecamatan menjadi vital guna mendorong akses ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Dia mengungkapkan, saat ini BPBD Lebak melayani masyarakat di daerah yang terdampak kerusakan jembatan dengan menggunakan perahu karet.
Masyarakat yang melintasi penyeberangan dengan menggunakan perahu karet cukup banyak untuk pergi ke pusat kantor kecamatan.
"Kami berharap perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan itu bisa secepatnya direalisasikan," katanya.
Editor: Kurnia Illahi