Kasus Balita Dibunuh Ibu Kandung dan Selingkuhan Terungkap Berkat Kecurigaan Dokter

PEKANBARU, iNews.id – Kasus balita dibunuh ibu kandung dan selingkuhannya di Bengkalis, Riau terungkap berkat kecurigaan dokter yang menangani korban. Saat kejadian, balita perempuan berinisial CM (2) banyak mengalami luka lebam di sekujur tubuh.
Kondisi CM yang kritis kemudan dibawa ibu korban berinisial Y (34) dan selingkuhannya RH (32) ke RSUD Bengkalis.
"Korban dibawa ke RSUD dengan kondisi sesak napas. Setelah dilakukan pengecekan fisik oleh dokter piket IGD RSUD terhadap CM tersebut terdapat beberapa kejanggalan di tubuh korban," ungkap Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Jumat (30/4/2021).
Dari hasil pemeriksaan awal, kata kapolres, dokter rumah sakit menemukan banyak luka di tubuh balita malang tersebut. Dokter pun mencecar Y dan RH alias Agi terkat kondisi fisik CM apa sebenarnya yang terjadi.
"Dokter menanyakan apa yang terjadi pada tubuh pasien karena banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Saat ini tersangka Agi berkilah kalau CM mengalami hal itu karena terjatuh di dalam rumah," katanya.
Namun dokter piket tidak percaya begitu saja. Dia pun mencecar pertanyaan kepada Y dan RH terkait kondisi fisik lainnya yang juga mencurigakan.
"Kemudian dokter spesialis anak itu menanyakan kepada orang tua korban tersebut kenapa di kedua sisi leher korban juga ada luka memar kalau memang terjatuh," katanya.
Tidak lama setelah ditangani, CM meninggal dunia setelah sempat tidak sadarkan diri.
Melihat kejanggalan dan sikap RH, pihak dokter menghubungi Dinas Perlindungan Anak Pemkab Bengkalis. Kasus ini akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Pihak Polres Bengkalis kemudian menangkap kedua pelaku.
Menurut Kapolres, dari pengakuan tersangka RH nekat menghabisi nyawa anak dari Y karena kesal. Korban dianiya dengan cara dihempaskan ke lantai, ditampar dan dijejali cabai rawit.
Sementara Y, ibu korban yang menyaksikan penganiayaan CM diminta untuk mengambil beras dan garam dan menyiramkannya ke tubuh anaknya.
"Tersangka RH ini kesal karena korban rewel. Kepada Y, RH ini menyatakan di tubuh anaknya ada roh halus jadi harus diusir," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki