Kabut Asap Semakin Parah, Pemkot Pontianak Liburkan Semua Sekolah
PONTIANAK, iNews.id - Kabut asap yang semakin tebal menyelimuti udara Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sejak sepekan terakhir. Kondisi itu memaksa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak meliburkan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah dari tingkat PAUD, TK, dan SD mulai Senin (20/8/2018) hingga 26 Agustus 2018.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menginstruksikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak, agar meliburkan aktivitas belajar dan mengajar, karena semakin buruknya kualitas udara di Pontianak, dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebut.
"Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, sehubungan dengan kondisi udara di Kota Pontianak sangat buruk, maka saya instruksikan untuk meliburkan anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD mulai tangal 20 hingga 26 Agustus, dan masuk kembali tanggal 27 Agustus 2018," kata Sutarmidji melalui media sosial.
Kemudian, menurut dia, untuk SMP/sederajat masuk kembali atau belajar kembali tanggal 24 Agustus 2018. Sementara itu, Yudi salah seorang guru di Kota Pontianak membenarkan, aktivitas sekolah di Pontianak diliburkan karena dampak asap yang semakin tebal tersebut.
"Memang dampak asap dalam sepekan terakhir sangat terasa sekali dan sangat mengganggu aktivitas di luar rumah, sehingga ketika akan keluar rumah harus menggunakan masker," katanya.
Dari pantauan di lapangan, dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB jarak pandang di jalan cukup pendek sehingga, bagi pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat harus berhati-hati.
"Kabut asap juga menyebabkan sulit bernapas, dada terasa sesak, serta mata terasa perih saat membawa kendaraan roda dua, meskipun sudah menggunakan masker dan helm yang ditutup," kata Masdar salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara.
Sementara itu, tim gabungan Pemkot Pontianak terus berusaha memadamkan api yang membakar kawasan lahan gambut. Hingga Senin siang, jumlah titik panas di Kalimantan Barat terpantau sebanyak 331 titik. Jumlah tersebut sedikit menurun dibanding jumlah titik api pada 16 Agustus 2018 yang mencapai 1.061 hotspot.
Editor: Kastolani Marzuki