PALANGKARAYA, iNews.id - Kabut asap masih menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (21/9/2019) meskipun sudah diguyur hujan selama 30 menit pada Jumat kemarin. Kondisi ini diduga karena hujan tidak turun secara merata, sehingga belum memadamkan titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pantauan iNews, sejumlah pengendara di jalan-jalan raya merasa terganggu dengan kabut asap karhutla. Selain menggunakan masker, mereka juga tampak jalan berhati-hati, karena jarak pandang terbatas.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Kalimantan mulai Hasilkan Hujan
"Iya, kabut asapnya muncul lagi," kata seorang pengendara, Rifka, di sekitaran jalan Kota Palangkaraya, Kalteng, Sabtu (21/9/2019).
Menurut dia, asap akibat karhutla sangat menganggu. Selain saat beraktivitas di luar rumah, warga di dalam rumah pun meski memakai masker. Alasannya, karena sering merasa sesak napas.
Detik-Detik Hujan Turun Hasil Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau
Kabut asap masih menyelimuti Palangkaraya meski daerah tersebut sudah diguyur hujan. (Foto: iNews/Ade Sata).
Warga lainnya, Iis mengatakan, meski kemarin turun hujan, namun di wilayahnya tidak ada sama gerimis sekalipun. Dia menilai, hujan yang turun dengan metode TMC kurang merata, sehingga tidak memadamkan seluruh api.
"Iya kami terganggu. Sudah mulai batuk-batuk karena asap," ujar dia.
Warga berharap hujan turun ke depannya secara merata, sehingga dapat benar-benar memadamkan titik api akibat karhutla. Sementara ini, warga tetap beraktivitas seperti biasa, meski harus menggunakan masker.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal