Istri Melahirkan di Atas Heli TNI AD, Suami: Kami Panik Belum Pernah Naik Heli
JAKARTA, iNews.id – Prajurit Satgas Tindak dan Tim Penerbad TNI yang tergabung dalam Satgas Tinombala berhasil menyelamatkan nyawa Heriani dan jabang bayinya di Desa Tagara Atas, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Menggunakan pesawat helikopter TNI AD, Satgas Tinombala ini sukses membantu Heriani yang hendak melahirkan.
Dansatgas TNI Kolonel Inf Dody Triwinarto mengatakan, peristiwa itu bermula sekitar pukul 05.30 WITA, ketika Heriani hendak mengalami persalinan. Namun prosesnya tidak berjalan lancar, karena sang jabang bayi yang dikandung sudah keluar, tetapi pusar bayi masih menempel pada rahim si ibu.
Hal itu membuat Kadang (38), suami Heriani panik dan segera meminta pertolongan dukun setempat untuk membantu persalinan istrinya. Namun dukun tersebut tidak mampu mengatasi, sehingga suaminya meminta tolong kepala Kampung Tagara Atas dan saudaranya.
“Saat itu, Arman (anggota Satgas Tinombala) dan beberapa rekan anggota Pos Air Teh yang kebetulan sedang pemantauan di daerah tersebut membawa Heriani dengan cara ditandu menuju pos Satgas yaitu Pos Air The,” kata Dody Triwinarto dalam keterangan tertulisnya yang diterima iNews.id, Selasa (30/7/2019).
Perjalanan dari Tagara Atas menuju Pos Air Teh menempuh waktu sekitar satu jam dengan kondisi jalan bebatuan yang tidak rata, serta kanan-kiri jalan ditumbuhi semak belukar.
Sesampai di Pos Satgas, melihat kondisinya yang kian lemah, Komandan Pos Air Teh pun tanpa pikir panjang segera mengevakuasinya menggunakan heli TNI AD menuju Puskesmas terdekat.
“Jalur udara ini kita tempuh karena tidak mungkin melalui jalan darat yang membutuhkan waktu hampir 9 jam menuju Puskesmas Desa Sausu karena kondisi jalan yang rusak berat,” ujar Wakil Kepala Operasi Satgas Tinombala itu.
Menurut Dody, momen persalinan di atas helikopter menjadi hal teristimewa bagi Heriani dan Kadang. Mereka kini masih diselimuti perasaan haru sekaligus bahagia. “Dengan berlinang air mata, Heriani bersyukur, berkat pertolongan TNI, dirinya dapat melahirkan putranya dengan selamat,” ujarnya.
Suami Heriani, Kadang mengaku sempat panik ketika personel Satgas hendak mengangkat istrinya ke dalam helikopter. “Seumur hidup, kami belum pernah naik heli. Sekali naik situasi genting lagi, lantaran istri harus dievakuasi dalam persalinannya,” katanya.
Ketika di heli pun, kepanikan dan ketakutan tak pernah jauh dari dalam diri. Bagaimana tidak, semuanya serba pertama. “Tapi kami bersyukur, berkat bantuan bapak-bapak Satgas, putra kami lahir dengan selamat dan istri pun kini sudah berangsur-angsur pulih,” ucapnya.
Sambil mengelus pipi sang anak di samping istrinya, bapak dua orang anak ini berharap, kelak sang anak bisa mengikuti jejak Satgas TNI untuk mengabdikan diri menjadi prajurit TNI. “Selalu ada dan berbuat untuk menolong warga yang sangat membutuhkan bantuan,” tuturnya.
Dia bersama istri pun berterima kasih atas bantuan TNI ini, sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar dan selamat. “Sebagai ungkapan syukur kami kepada Allah SWT dan dedikasi Satgas TNI, kami memberika nama putra kami yang kedua ini dengan nama Muhammad Satria Helly Perkasa,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki