Ironi KPPS di Riau, 5 Meninggal dan 13 Jatuh Sakit hingga Buta
PEKANBARU, iNews.id – Sedikitnya lima petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Provinsi Riau meninggal dunia hingga Senin (22/4/2019). Mereka mengembuskan napas terakhir diduga karena faktor kelelahan saat bertugas dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, anggota KPPS yang meninggal tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Dua orang merupakan ketua KPPS di Kabupaten Bengkalis, yakni Yansen Andrys David di TPS 5 Kelurahan Bengkalis Kota dan Ketua KPPS di TPS 02 Suratinizar di Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan.
Kemudian, anggota KPPS Emma yang bertugas di TPS 1 Desa Bedeng Sikuran, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, serta Faisal, Ketua KPPS TPS 01 Desa Kumantan, Bangkinang, Kabupaten Kampar. Terakhir yakni Ketua KPPS di TPS 16 Umar Banu yang tugas di Simpang Kanan, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Rokan Hilir.
"Ada yang (meninggal) karena kecelakaan berkendaraan saat bertugas, juga terkena serangan jantung," ujar Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia KPU Riau Nugroho Noto Susanto, Senin (22/4/2019).
Dia menjelaskan, selain lima korban jiwa juga ada 13 anggota KPPS yang jatuh sakit akibat keleahan. Seperti terkena sakit stroke, hilang penglihatan atau buta, trauma melihat banyak orang, pingsan hingga keguguran.
Ditengarai, para petugas KPPS ini bekerja hampir 24 jam penuh saat tahap pencoblosan dan kurang beristirahat. Data ini sekaligus menambah daftar panjang korban jiwa maupun yang jatuh sakit dalam proses tahapan Pemilu 2019 tersebut.
Editor: Donald Karouw