Hujan Es Bikin Warga Merangin Geger, Begini Penjelasan BMKG
JAMBI, iNews.id - Warga Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi dibuat geger. Pasalnya, wilayah itu diguyur hujan es.
Tidak hanya itu, sebagian atap rumah milik warga dibuat rusak akibat butiran es yang jatuh dari awan. Bahkan tanaman cabai dan kentang milik petani juga rusak.
Menanggapi fenomena alam ini, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Jambi, Ibnu Sulistyono mengatakan, hujan es biasanya terjadi disebabkan adanya awan cumulonimbus (CB).
"Di dalamnya ada pergolakan atau pertemuan masa udara, sehingga membentuk butiran es," kata Ibnu, Sabtu (18/9/2021).
Ibnu menambahkan, pergerakan massa udara naik yang kuat, mengakibatkan uap air naik lalu mencapai ketinggian. Suhu udara menjadi sangat dingin, lalu membeku menjadi partikel es.
"Ketika es sudah terbentuk dan ukurannya cukup besar, pergerakan massa udara tidak akan mampu mengangkatnya. Butiran es itu bakal akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan es," kata Ibnu.
Dia menambahkan, fenomena ini bukanlah hal yang langka. Ini berpotensi terjadi saat masa pancaroba, selain angin kencang dan hujan yang disertai petir.
"Itu fenomena alam biasa di tengah pancaroba. Siang menjelang sore itu bisa terjadi," kata dia.
Hujan es yang dimaksud, sambung dia, cakupannya tidak begitu luas, hanya sekitar 5 sampai 10 kilometer. Durasinya pun singkat, yakni kurang dari 10 menit.
Selama ini, kata dia, hujan es tidak bergantung pada wilayah. Melainkan ditentukan dengan pergerakan awan CB.
"Kemungkinan terjadi di tempat yang sama, dalam waktu dekat itu kecil," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto