get app
inews
Aa Text
Read Next : Diksar Maut, Polisi Ungkap Peran 8 Tersangka Meninggalnya Mahasiswa Unila

Hasil Autopsi, Bripda Fathurahman Tewas akibat Hantaman di Dada

Senin, 03 September 2018 - 13:21:00 WIB
Hasil Autopsi, Bripda Fathurahman Tewas akibat Hantaman di Dada
Sejumlah rekan korban menggotong jenazah Bripda Fathurohman usai diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kendari, Senin (3/9/2018). (Foto: iNews/Rahmat Buhari)

KENDARI, iNews.id – Hasil autopsi jenazah Bripda Muhammad Fathurahman Ismail, Bintara Remaja Polda Sulawesi Tenggara, (Sultra) yang diduga tewas dianiaya seniornya terungkap. Korban tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian dada.

Dari hasil pemeriksaan luar atau visum, korban mengalami luka memar pada dada sebelah kiri, luka memar pada perut bagian bawah. Sedangkan dari pemeriksaan organ dalam (autopsi), korban mengalami retak pada tulang rusuk sebelah kiri yakni pada rusuk nomor 7.

Selain itu, Bripda Fathurahman juga mengalami luka kemerahan pada pembungkus jantung, luka kemerahan pada permukaan jantung dan terdapat resapan darah pada otot perut bawah.

“Dari visum luar dan autopsi disimpulkan bahwa luka memar dan adanya retak pada tulang rusuk sebelah kiri yang menyebabkan terjadinya gangguan jantung akibat trauma tumpul yang keras dan kuat,” kata dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra, dr Mauluddin, Senin (3/9/2018).

Kabar meninggalnya Bripda Fathurahman akibat dianiaya seniornya dibenarkan Kabid Humas Polda Sultra AKBP Goldenhart. Melalui pesan singkat, Goldenhart menyebut, kejadian itu berlangsung di barak Dalmas Polda Sultra pada Senin (3/9/2018) dini hari, sekitar pukul 00.30 Wita.

Bripda Fathurahman diduga tewas akibat dianiaya oleh dua orang seniornya yakni Bripda Zulfikar dan Bripda Fislan. Korban diduga menemui ajal setelah dipukul dengan kepalan tangan pada bagian dada dan perut bawah pusar hingga jatuh tersungkur. Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Abunawas menggunakan mobil Ditsamapta Polda Sultra.

Dokter Rumah Sakit Daerah Abunawas yang memberikan pertolongan pertama dengan cara memompa jantung dan menginfus menyebut, korban meninggal dunia pukul 01.40 Wita. Pada pukul 04.00 Wita, jenazah almarhum dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.

"Propam Polda Sultra telah melakukan rekonstruksi sebagai rangkaian pengusutan dugaan terjadinya tindak pidana yang merenggut nyawa bintara remaja tersebut," kata Goldenhart.

Selain menjalani pemeriksaan urine terduga Zulfikar dan Fislan, penyidik Propam telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap terjadinya kejadian nahas tersebut.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut