Duh, Cuaca Ekstrem Pengaruhi Produksi Ikan Teri di Lembata
KUPANG, iNews.id - Produksi ikan teri di Desa Hadakewa, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terhenti akibat cuaca buruk yang melanda daerah itu.
Kepala Desa Hadakewa, Klemen Kawan mengatakan, bahan baku ikan sementara tidak tersedia.
“Untuk sementara produksi kami hentikan karena cuaca di laut sangat tidak bersahabat, sehingga pasokan bahan bakunya tidak ada,” katanya, Selasa (1/7/2020).
BACA JUGA: Kekeringan Tak Ada Pakan, 80 Sapi Milik Peternak di NTT Mati
Klemens menjelaskan sekali panen, ikan teri basah yang dihasilkan mencapai 6 ton, kemudian diolah menjadi teri kering sekitar 1 ton lebih. Tapi, karena gelombang tinggi dan angin kencang di perairan, para nelayan setempat tidak keluar untuk melaut.
Dia melihat, cuaca ekstrim saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya meskipun cuaca buruk, produksi ikan teri tetap berjalan.
"Kalau sebelumnya saat-saat seperti ini produksi masih jalan walaupun tidak maksimal, tetapi berbeda dengan kali ini yang tidak sama sekali," ujarnya.
BACA JUGA: Waspada, Kecepatan Angin di Wilayah NTT Capai 56 Km per Jam
Klemens mengakui ikan teri di Hadakewa merupakan komoditas unggulan yang telah memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Bahkan, sudah ada permintaan produk teri Hadakewa dari China.
"Bahkan sebelumnya ada perimintaan juga dari China, tetapi kami belum sepakati karena kami masih upayakan untuk memperkuat kapasitas produksi," ucapnya.
Editor: Nani Suherni