get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Tragis Gudang BBM di Jambi, 1 Pekerja Tewas Mengenaskan

Dua Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Nyaris Bentrok, Akan Diselesaikan secara Adat

Selasa, 15 Februari 2022 - 14:58:00 WIB
Dua Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Nyaris Bentrok, Akan Diselesaikan secara Adat
Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) pendampingan untuk mencegah bentrokan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) Jambi. (Foto: Azhari Sultan Jambi).

TEBO, iNews.id - Dua kelompok Suku Anak Dalam (SAD) Jambi nyaris bentrok. Kedua kelompok tersebut Temenggung Apung Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir dan kelompok Temenggung Buyung, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.

Diduga, kelompok yang masih bersaudara tersebut dipicu salah paham antarkedua kelompok. Pendamping mereka dari Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) cepat mengetahui hingga tidak berbuntut panjang.

Informasi yang diperoleh, kesalahpahaman bermula usai terjadi salah seorang SAD bernama Bon meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di jalan koridor di perusahaan perkebunan.

Namun, tersiar isu di tengah masyarakat SAD menyebutkan, Bon meninggal dunia akibat terlindas sepeda motor yang dikendarai warga SAD dari kelompok Temenggung Apung.

Mendengar kabar tersebut, Jaek selaku orang tua Bon tidak terima. Dia kemudian melaporkan kejadian itu kepada saudaranya, yakni Temenggung Buyung. 

"Memang benar Jaek ada kemari, dia mengatakan anaknya terjatuh dari motor dan meninggal dunia," kata Temenggung Buyung.

Dia menuturkan, informasi yang diterima dari Jaek, Bon tewas karena terlindas motor yang dikendarai oleh warga kelompok Temenggung Apung. Dia tidak serta merta mempercayai informasi tersebut. 

"Saya belum ketemu sama Temenggung Apung. Jadi belum bisa menyimpulkan," tuturnya.

Menurutnya, tidak mungkin membuat keributan dengan kelompok Temenggung Apung yang mamiliki ikatan saudara. "Mana mungkin, saya ribut sama kelompok Temenggung Apung. Kami masih ada ikatan saudara," ucapnya.

Pada kesempatan terpisah, Temenggung Apung mengungkapkan sudah mendapat kabar terkait kelompoknya akan diserang oleh kelompok Temenggung Buyung. 

Bahkan, dia sudah siap menghadapi ancaman serangan tersebut. Sementara, dia juga meyakini serangan itu tidak akan dilakukan.

"Inikan cuma salah paham. Maklum banyak yang menyampaikan tidak-tidak soal meninggalnya anak Jaek. Anak Jaek itu meninggal dunia karena terjatuh dari motor bukan karena terlindas motor," ucap Temenggung Apung.

Kabar beredar itu, kata dia membuat warga was-was. Dia telah menghubungi pendamping mereka dari ORIK. 

Ketua ORIK, Ahmad Firdaus menjelaskan, sudah menemui kedua belah pihak. "Saya sudah ketemu sama Temenggung Apung dan Temenggung Buyung. Intinya, ini hanya salah paham, salah komunikasi," katanya.

Dia menyampaikan, kejadian dua kelompok SAD ini akan diselesaikan secara adat. Mereka sepakat dalam waktu dekat akan melakukan musyawarah adat.

"Sudah ada sepakat permasalahan ini dibahas di musyawarah adat. Musyawarah bakal digelar pada Rabu nanti. Lokasinya kalau tidak di kantor desa, di rumah Temenggung Apung," ucapnya.

Dia berharap, dalam musyawarah adat nanti tidak terjadi lagi kesalahpahaman antara kedua kelompok SAD. 

"Mereka semua mempunyai hubungan kekerabatan. Mudah-mudahan saat musyawarah adat nanti tidak terjadi ribut-ribut," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut