Dikawal Petugas, Warga Tetap Jarah Mobil Bantuan Korban Gempa Palu

DONGGALA, iNews.id – Aksi penjarahan kembali dialami mobil bantuan makanan dan logistik untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kali ini, iring-iringan mobil bantuan logistik korban gempa yang dibawa Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) dijarah massa saat melintas di wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018) sore.

Tanpa dikomando, ratusan warga menghadang laju iring-iringan mobil dan naik ke atas. Mereka langsung menurunkan bantuan logistik dari atas kendaraan. Terlihat banyak warga yang berdatangan dan menjarah seluruh bantuan berupa bahan makanan dan logistik.

Baca Juga

Cegah Penjarahan, Polda Sultra Kawal Penyaluran Bantuan ke Palu

Meski dikawal belasan polisi bersenjata lengkap, massa seolah tak menghiraukan. Petugas juga tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan aksi penjarahan tersebut. Termasuk sejumlah Satpol PP yang mengawal tak bisa melajukan apa apa saat penjarahan tersebut terjadi. "Habis sudah. Semua dijarah. Habis," kata seorang petugas sambil merekam aksi penjarahan tersebut dari dalam mobil.

Dalam beberapa hari terakhir ini memang aksi penjarahan marak terutama di jalur darat Trans Barat Sulawesi. Untuk mencegah penjarahan yang dilakukan warga malam tadi ratusan personel Kostrad diterjunkan ke lokasi dan kini masih dalam perjalanan.

Saat ini sejumlah kendaran yang menbawa logistik dan bantuan sembako bagi korban gempa memilih untuk menunggu rombongan Pasukan Kostrad termasuk bantuan Pemda Polewali Mandar yang telah berada di wilayah Pasangkayu.

Sebelumnya, jajaran Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) siap mengawal kendaraan yang membawa bantuan bagi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Pengawalan itu untuk menghindari aksi penjarahan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto mengatakan, bagi warga ataupun istansi yang akan menyalurkan bantuan logistik ke Sulawesi Tengah dapat berkoordinasi dengan jajarannya. Petugas akan mengawal bantuan tersebut sampai ke tempat tujuan untuk mengindari penjarahan penyaluran bantuan melalui jalur darat.

Editor: Kastolani Marzuki