Di Mana Itu Tesso Nillo? Rahasia Hutan Tropis Riau yang Terancam

JAKARTA, iNews.id -  Di mana itu Tesso Nillo? Tesso Nillo merupakan nama populer dari Taman Nasional Tesso Nilo, sebuah kawasan konservasi hutan hujan tropis dataran rendah yang terletak di Provinsi Riau, Sumatera, Indonesia. 

Kawasan ini menjadi salah satu benteng terakhir bagi habitat gajah Sumatera dan berbagai flora serta fauna langka di Pulau Sumatera. Dengan luas mencapai 81.793 hektare, Tesso Nilo tersebar di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu, tidak jauh dari Pekanbaru.

Baca Juga

Wow! Fosil Gajah Purba Berusia 800.000 Tahun Ditemukan di Nganjuk

Di Mana Itu Tesso Nillo?

Di mana itu Tesso Nillo? Secara geografis, Tesso Nilo berada di pusat Pulau Sumatera, dikelilingi sungai-sungai kecil dan ekosistem rawa gambut yang khas. Pengunjung bisa mencapainya melalui Jalan Lintas Sumatera dari Pekanbaru menuju Dumai, lalu belok ke arah pelabuhan Kuala Enok atau Pos Balai Taman Nasional. 

Jarak tempuh sekitar 2-3 jam berkendara, meski akses masih terbatas karena status kawasan lindung.

Baca Juga

Pilu! Bocah Perempuan Korban Serangan Gajah Liar di Pekanbaru Meninggal

Kawasan ini terbagi menjadi zona inti dan pemanfaatan terbatas, dengan pintu masuk utama di Desa Seberida.

Masyarakat lokal sering menyebutnya sebagai "rumah Domang", nama seekor gajah Sumatera ikonik yang menjadi simbol perjuangan konservasi. Kondisi jalan tanah membuat kunjungan lebih cocok untuk peneliti atau ekowisatawan berpengalaman.

Baca Juga

Pilu! Bocah Perempuan di Pekanbaru Kritis Diserang Gajah Liar

Kekayaan Flora dan Fauna yang Mengagumkan

Di mana itu Tesso Nillo? Tesso Nilo menyimpan lebih dari 360 jenis tumbuhan, termasuk meranti merah, nyatoh, dan anggrek hitam yang langka. Fauna unggulannya adalah gajah Sumatera dengan populasi 60-80 ekor, harimau Sumatera, badak, rusa, dan berbagai primata seperti orangutan Tapanuli. Burung endemik seperti kuau raja dan burung madu juga berkeliaran di pepohonan tinggi.

Ekosistem hutan dataran rendah ini berfungsi sebagai koridor hijau yang menghubungkan taman nasional lain di Riau. Kehadiran sungai Tesso dan Nilo menjaga ketersediaan air, mendukung siklus hidrologi regional. Sayangnya, ancaman perambahan membuat spesies ini semakin tertekan, dengan konflik manusia-satwa yang sering terjadi di pinggiran kawasan.

Ancaman Terkini: Sawit Ilegal dan Konflik Lahan

Di mana itu Tesso Nillo? Saat ini, Tesso Nilo menghadapi krisis serius karena 20.000 hektare lahan dirambah untuk kelapa sawit ilegal. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menargetkan restorasi 31.000 hektare kawasan rusak, termasuk penutupan lahan sawit liar seluas 8.000 hektare. Pemerintah berjanji relokasi 394 kepala keluarga (KK) dari dalam kawasan, meski warga menolak karena provokasi dan kekhawatiran ekonomi.

Konflik memanas sejak penyegelan 81.793 hektare hutan pada akhir 2024, memicu bentrokan dengan petani sawit. Forum Tani Sawit menyalahkan negara atas ketidakjelasan status lahan, sementara pakar mendesak solusi cepat untuk selamatkan habitat gajah. Upaya Satgas Pengamanan Kawasan Hutan (PKH) terus digencarkan, tapi tantangan provokator membuat relokasi sulit.

Editor: Komaruddin Bagja