Desa Lebong Tandai, Batavia Kecil yang Diperebutkan Banyak Negara
Jumat, 16 Desember 2022 - 10:40:00 WIB
Reza Yunanto
JAKARTA, iNews.id - Sebuah desa bernama Lebong Tandai di Provinsi Bengkulu menjadi rebutan banyak negara pada masa kolonial Belanda. Konon, di desa tersebut terdapat tambang emas terbesar pada awal abad ke-20.
Nama Lebong Tandai berasal dari kata 'Lobang yang ditandai' yang berarti bekas penambangan emas. Konon, emas yang berada di puncak Monas berasal dari desa ini yang diberikan oleh pengusaha Aceh bernama Teuku Markam.
Baca Juga
Kenapa di Bali Tak Ada Gedung Tinggi? Ini Jawabannya
Desa Lebong Tandai berada di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara. Desa kecil ini sempat menjadi incaran banyak negara seperti Portugis, Inggris, China, Jepang, dan tentunya Belanda yang pernah menjajah Indonesia.
Editor: Reza Yunanto
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Regional
4 hari lalu
Gempa Terkini M 3,7 di Kaur Bengkulu Kedalaman 25 Km
Regional
4 hari lalu
Diintimidasi saat Sidak Tambang Emas, Ketua Komisi II DPRD Gorontalo Lapor Polisi
Regional
4 hari lalu
Viral! Ketua Komisi II DPRD Gorontalo Diintimidasi saat Sidak Tambang Emas
Regional
6 hari lalu
Kebakaran Hebat di Bengkulu, 30 Kios Beserta Barang Dagangan Ludes Dilalap Api
Regional
10 hari lalu
Menegangkan! Tenaga Ahli Bupati Pohuwato Melawan Saat Ditangkap Polisi
Regional
10 hari lalu
Tenaga Ahli Bupati Pohuwato Ditangkap terkait Tambang Emas Ilegal
Berita Terkini
Sulsel
26 menit lalu
Kejari Gowa Musnahkan Rp490 Juta Uang Palsu Produksi Kampus UIN Makassar
Jatim
47 menit lalu
Tragis! Guru Pasutri Berboncengan Motor Jatuh ke Sungai Berbatu di Bangkalan
Sumut
1 jam lalu
Evakuasi Korban Longsor Sibolga, Anggota Brimob Polda Sumut Temukan Jenazah Ibunya
Jabar
1 jam lalu
Tembok Pagar Rumah di Bandung Jebol, 2 Mobil Hanyut Terbawa Banjir Masuk Sungai
Regional
2 jam lalu
Tembok Rumah Sakit Islam Arafah Jambi Roboh Timpa 3 Rumah Warga
Aceh
2 jam lalu
Gunakan Pesawat Poludara, Kapolri Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Lhokseumawe