Cerianya Siti Fadillah Digendong Polwan, Bocah Idap Hidrosefalus yang Dibuang Orang Tua
PEKANBARU, iNews.id - Nasib pilu dialami Siti Fadillah, bocah perempuan berusia 11 yang menderita penyakit hidrosefalus. Dia dibuang orang tuanya dan kini tinggal di Panti Asuhan Bayi dan Balita Fajar Harapan, Jalan Mustafa Yatim Pekanbaru.
Jajaran Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Riau bersama Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau pun mengunjungi bocah tersebut sambil berbagi keceriaan, Jumat (4/11/2022). Rombongan tim Biddokes Polda Riau ini dipimpin AKBP Khodijah, seorang perwira Polwan.
"Kunjungan ini rangkaian kegiatan sosial berbagi sembako Jumat Barokah Biddokes Polda Riau yang memang rutin dilakukan setiap minggu," ujar Khodijah.
Pantauan di lokasi, AKBP Khodijah bersama tim tampak sudah akrab dan santai bercengkrama dengan anak-anak yang berada di Panti Asuhan Fajar Harapan. Tidak terkecuali Siti Fadillah, anak gadis yang dibuang oleh orang tuanya sejak kecil karena mengalami penyakit hidrosefalus.
Kondisinya sangat memprihatinkan, penyakit itu membuat tubuhnya tidak mau berkembang layaknya anak-anak seusianya.
Para polisi itu tidak canggung menggendong Siti Fadillah yang hanya bisa terkulai di tempat tidur setiap harinya. Tubuhnya hanya kulit membungkus tulang dan tidak dapat berinteraksi dengan baik.
Meski sedang sakit, Siti Fadillah tampak menunjukkan wajah ceria saat digendong AKBP Khodijah sembari melambai-lambaikan tangannya seolah ingin mengatakan sesuatu.
"Siti Fadillah ini sudah 10 sakit hidrosefalus. Dia ini ditinggalkan orang tuanya, sampai saat ini tidak pernah datang. Tadi itu memang agak lain, dia lebih interaktif dan ceria waktu digendong ibu polisi," kata Ketua Panti Asuhan Fajar Harapan Yazid Bakri.
Yazid menjelaskan, dia bersama pengurus panti asuhan saat ini mengurus setidaknya 50 anak-anak. Mereka ada yang yatim piatu dan ada yang tidak diurus orang tuanya.
Menurut Yazid, kedatangan polisi di Panti Asuhan Fajar Harapan bukan hal baru.
“Jujur saja untuk panti ini sejak berdiri memang lebih banyak dibantu kepolisian,” ujar Yazid.
Editor: Donald Karouw