Cegah Gangguan Kamtibmas, Kantor Polisi di Kampus UHO Kendari Akan Kembali Diaktifkan

KENDARI, iNews.id - Kantor polisi di kawasan Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan kembali diaktifkan. Keberadaan kantor ini penting untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Kapolresta Kendari Kombes Muhammad Eka Faturahman mengatakan, kantor polisi ini diaktifkan kembali karena ada potensi  gangguan kamtibmas di sekitar wilayah tersebut. Terlebih, Polsek Poasia yang menaungi wilayah tersebut cukup jauh untuk dijangkau.

Baca Juga

JCI Nobatkan Kapolresta Solo sebagai Tokoh Penjaga Pancasila

“Akhir-akhir ini memang tidak aktif setelah didirikan tahun 2012 oleh Kapolres Kendari saat itu. Sekarang akan kami aktifkan kembali karena lokasi kampus agak jauh dari Polsek Poasia. Sehingga kalau ada masalah anggota bisa dengan cepat langsung turun ke TKP,” ujarnya, Selasa (31/5/2022).

Menurutnya, penempatan personel di wilayah tersebut dinilai cukup mumpuni untuk mengantisipasi potensi terjadinya gangguan kamtibmas. Apalagi kawasan kampus cukup banyak dihuni pendatang, terutama mahasiswa.

Baca Juga

Kapolresta Cirebon Perintahkan Para Kapolsek Berantas Geng Motor di Wilayahnya

“Di sana pernah terjadi penjambretan malam hari, korbannya mahasiswi,” katanya.

Kapolresta menambahkan, kantor polisi tersebut tidak semata hanya untuk untuk berjaga. Dia menginginkan agar semua pihak bisa terlibat, mulai dari mahasiswa, pedagang hingga warga sekitar.

Baca Juga

Kapolresta Denpasar Cek Rumah Warga Ditinggal Mudik, Video Call dengan Penghuni

“Kami ingin libatkan mahasiswa dari resimen kampus UHO, masyarakat setempat, RT/RW hingga personel kepolisian,” ucapnya.

Dengan adanya kolaborasi, kantor polisi tersebut akan diberi nama Posko Bhinneka Tunggal Ika. Tujuannya, agar semua elemen masyarakat mempunyai rasa memiliki kantor tersebut.

Baca Juga

Kasus Covid-19 Masih Ada, Kapolresta Tangerang Minta Masyarakat Tak Takbir Keliling

“Kami ingin ada kolaborasi dalam kegiatan kepolisian dan mahasiswa hingga masyarakat. Jadi kalau ada perkelahian kecil antarmahasiswa, kami selesaikan di kantor itu dengan mediasi. Nanti kalau tidak ada kejelasan, baru melakukan langkah hukum,” ujarnya.

Editor: Donald Karouw