BMKG Ingatkan Typhoon Surigae Masih Sangat Kuat, Ini Dampaknya bagi Indonesia
Tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
"Saat ini termonitor pola siklonal di wilayah Pasifik Barat sebelah timurlaut Papua Nugini dan di sebelah selatan Merauke, serta pola sirkulasi EDDY dengan pola antisiklonal di utara Papua," kata Guswanto.
Guswanto menjelaskan, berdasarkan analisis terbaru, dua pola siklonal di dekat Papua tersebut masih menunjukkan potensi yang rendah untuk menjadi bibit siklon dalam 24 jam ke depan. Eksistensi pola siklonal dan sirkulasi Eddy di wilayah timur Indonesia tersebut berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan perlambatan angin.
"Ini dapat berkontribusi pada peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur sebelah utara ekuator," katanya.
BMKG terus melakukan monitoring terhadap perkembangan pola siklonal tersebut untuk mengantisipasi perkembangan yang signifikan dan bisa berdampak pada potensi cuaca ekstrem.
Editor: Maria Christina