Belum Sebulan Dilantik, Jenderal Bintang 2 Rudy Sufahriadi Tewaskan Ali Kalora

JAKARTA, iNews.id – Sosok Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Rudy Sufahriadi kembali menyita perhatian setelah berhasil memburu dan menewaskan pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora.
Jenderal bintang 2 yang belum genap sebulan dilantik itu memimpin langsung Satgas Madago Raya dalam baku tembak dengan pentolan MIT Poso di Desa Astina, Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021).
Irjen Pol Rudy Sufahriadi diketahui lahir pada 23 Agustus 1965. Dia merupakan seorang perwira tinggi Polri lulusan Akpol tahun 1988 dengan bidang keahlian reserse.
Nama Rudy Sufahriadi yang sebelumnya menjabat Sespim Lemdiklat Polri di lingkungan Polda Sulawesi Tengah tidaklah asing. Pria kelahiran Cimahi, Jawab Barat, pada1965, itu pernah menjadi kepala Polda Sulawesi Tengah pada 2016-2018, dengan pangkat brigadir jenderal (Brigjen) polisi. Saat itu, ada polda yang dipimpin seorang inspektur jenderal polisi dan juga brigadir jenderal polisi.
Sewaktu memimpin Polda Sulawesi Tengah, Rudy memimpin langsung penangkapan dua pentolan teroris Poso yakni, Santoso dan Daeng Koro. Keduanya tewas saat kontak tembak dengan Satuan Tugas gabungan TNI/Polri yang saat itu masih bersandi Operasi Tinombala.
Pria disapa Rudi "Gajah" itu pernah mejabat sebagai kepala Polres Poso pada 2005-2007. Pada awal menjadi kepala Polres Poso itu, dia pernah ditembak orang tak dikenal dan beruntung dia bisa menghindari tembakan tersebut.
Identitas kedua teroris tersebut baru terungkap bertahun-tahun kemudian. Pelaku yang menembak Rudy adalah Enal Tao, sementara yang membawa motor adalah Yono Sayur. Enal tewas di Aceh pada tahun 2010, sementara Yono tewas ditembak pasukan Operasi Tinombala pada tanggal 10 November 2016.
Sejumlah kasus yang pernah ia tangani sebagian besar berada di wilayah Sulawesi Tengah. Dimulai sejak 2005-2007 mengikuti Operasi Antiteror Bareskrim Poso. Kemudian pada 2016-2018 dalam Operasi Tinombala dan di 2021 terjun dalam Operasi Madago Raya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi bersama Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf meninjau lokasi penangkapan Ali Kalora di di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Sabtu (18/9/2021).
Dengan gerakan cepat dan cara taktis, Tim Operasi Madago Raya berhasil melumpuhkan kedua kelompok Mujahidin Indonesia timur yang sudah lama dalam pencarian DPO pada Sabtu (18/9/2021) pukul 18.00 WITA dalam kontak tembak antara Team Sogili-2 Satgas Madago Raya dengan kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso.
Dua orang teroris Poso meninggal dunia dalam kejadian tersebut yakni Ali Ahmad alias Ali Kalora dan seorang lainnya bernama Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
Kedua teroris ini sempat terpisah dengan empat rekan lainnya yang masih dalam DPO yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Keempat DPO Teroris Poso tersebut ke depannya akan semakin terjepit karena Tim Operasi Madago Raya sudah mengepung tiga gunung di tiga kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah.
Editor: Kastolani Marzuki