Angkasa Pura I Raih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi dari Kementerian ESDM
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gass sebesar 16.693 Ton CO2e. Sementara itu, Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara kelolaan Angkasa Pura I yang dirancang, dibangun, dan dikelola dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup.
Di antaranya melalui penggunaan perangkat utilitas yang ramah lingkungan, penerapan manajemen energi, dan manajemen sumber daya air. Atas berbagai upaya ini, Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat "Gold" Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI) di tahun 2021 silam.
Atas berbagai upaya ini, Bandara Internasional Yogyakarta berhasil mencapai penghematan penggunaan listrik hingga 25,15 persen atau 119,21 kWh/m2/tahun. Hal ini setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp16,8 miliar per tahun dengan asumsi biaya listrik Rp1.065,78/kWh.
Bandara Internasional Yogyakarta juga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 14.093 ton CO2e/tahun, serta penghematan air hingga 53,01 persen atau 16,68 liter/orang/hari.

"Kedua bandara yang kami kelola tersebut juga kami jadikan percontohan dalam rangkaian KTT G20 Tahun 2022. Untuk Bandara Internasional Yogyakarta, kami menampilkan dan mempromosikan perwujudan green airport kepada delegasi yang hadir dalam agenda Energy Transitions Working Group yang berlangsung pada akhir bulan Maret lalu," tuturnya.
Kemudian, untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, sebagai bandara yang merupakan pintu gerbang utama delegasi KTT G20 di Bali, pihaknya telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan terkait konservasi lingkungan hidup. Salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Tentunya merupakan hal positif yang dapat kami angkat ke mata dunia melalui event akbar ini," tutur Faik Fahmi.
Seperti diketahui, Angkasa Pura I sebagai peraih penghargaan PSBE selanjutnya berhak untuk mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award dan Clean Energy Ministerial Leadership Award.
ASEAN Energy Award merupakan kegiatan tahunan regional ASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di regional Asia Tenggara.
Sementara Clean Energy Ministerial Leadership Award, merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan keberhasilan serta inovasi dalam penerapan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi.
Editor: Rizqa Leony Putri