50 Tahun Menabung di Bawah Kasur, Niat Naik Haji Nenek Guru Mengaji di Baubau Tercapai
BAUBAU, iNews.id - Niat seorang nenek yang mengabdikan diri sebagai guru mengaji di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk naik haji akhirnya terwujud. Nenek berusia 72 tahun itu berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Nenek bernama Hasina selama ini tinggal sebatang kara. Untuk mewujudkan niatnya itu, dia menabung selama 50 tahun yang ditaruh di beberapa tempat, yakni di bawah bantal, kasur, pakaian dan buku.
Setiap pagi dan sore, rumah Nenek Hasina ramai didatangi anak-anak untuk belajar mengaji. Nenek Hasina selalu mengajar para santrinya dengan tulus dan penuh kesabaran.
Bahkan bocah yang masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK), murid Nenek Hasina sudah piawai membaca Al-Qur'an. Selama ini Nenek Hasina tidak pernah mematok iuran belajar mengaji terhadap muridnya. Para orang tua muridnya secara suka rela memberikan uang ke Nenek Hasina.
Uang pemberian dari orang tua muridnya tersebut selama ini ditaruh di bawah bantal, kasur dan buku yang berada di dalam kamarnya. Setelah dikumpulkan uang tabungannya secara bertahap disetorkan ke bank.
Setelah terkumpul hingga Rp25 juta Nenek Hasina lalu mendaftar ke Kantor Agama Kota Baubau untuk mendapatkan kursi sebagai calon jemaah haji. Penantian selama 12 tahun, tepatnya 2024 ini Nama Nenek Hasina keluar sebagai calon peserta haji 2024.
"Karena saya ikhlas akhirnya Allah SWT mengabulkan saya punya rencana," ujar Nenek Hasina di rumahnya, Rabu (8/5/2024).
Nenek Hasina kemudian kembali melunasi biaya hajinya sebesar Rp35 juta. Uang tersebut juga merupakan tabungannya selama 12 tahun sebagai guru mengaji.
Kasi Haji dan Umroh Kemenag Baubau, Halking menyampikan, Nenek Hasina hidup sendiri sejak suaminya meninggal dunia puluhan tahun lalu. Termasuk dua anaknya juga telah meninggal dunia.
Sejak saat itu, tepatnya 1974, Nenek Hasina megabdikan diri sebagai guru mengaji. Rencananya Nenek Hasinah diberangkatkan pada 5 Juni 2024 bersama 141 jemaah calon haji Kota Baubau dari Bandara Betoambari Baubau menuju Bandara Hasanuddin Makassar.
Nenek Hasina tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 35 bersama jamaah calon haji asal Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Kolaka.
"Pada 2012 beliau menyetor sebanyak Rp25 juta supaya dapat kursi. 12 tahun kemudian tepatnya tahun ini alhamdulillah beliau keluar namanya nomor kursinya untuk berangkat haji sehingga pembayaran mereka tahun ini sekitar 35 jutaan rupiah dia punya tambahan," katanya.
Editor: Kurnia Illahi