4 Kecamatan di Sigi Terisolasi, Bantuan Sulit Masuk ke Korban Gempa
SIGI, iNews.id - Empat kecamatan terdampak bencana alam gempa 7,4 SR di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga kini masih terisolasi. Akses jalan menuju empat kecamatan tersebut terputus akibat hujan deras yang menyebabkan longsoran sejak Sabtu (20/10/2018) lalu.
Empat kecamatan yang dihuni ribuan warga itu adalah Kecamatan Kulawi, Kulawi Salatan, Pipikoro dan Kecamatan Lindu. Anggota Brimob Polda Gorontalo yang baru saja kembali dari lokasi bencana longsor dan banjir di Desa Salua, Wiwin mengatakan, sebagian besar warga terpaksa harus berjalan kaki menyusuri hutan dan aliran sungai.
Menurut dia, perjalanan dari Salua menuju Desa Sadaunta membutuhkan waktu tiga jam. “Dari Sadaunta warga sepeda motor ojek atau angkutan umum pedesaan yang sudah menunggu di desa itu menuju Kulawi,” ucapnya, Selasa (23/10/2018).
Begitu pula sebaliknya, warga dari Kulawi yang akan ke Palu harus berjalan kaki menuju Salua, baru naik angkutan umum ke Kota Palu.
Dia mengatakan, ruas jalan Salua-Sadaunta selama sepekan sejak terjadinya gempa bumi beberapa kali terputus total. Kondisi itu kemudian menghambat proses evakuasi korban dan pendistribusian logistik bagi pengungsi di empat kecamatan yaitu Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
“Karena badan jalan terputus total, distribusi logistik bagi pengungsi dilakukan menggunakan helikopter milik TNI, Polri dan swasta,” ucapnya.
Jalan raya Salua-Sadaunta kembali putus tertimbun longsor pada Sabtu (20/10/2018) dan hingga kini masih belum bisa dilewati kendaraan. Pasalnya, material longsor belum berhasil disingkirkan dari badan jalan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar mengatakan, pihaknya sedang menangani longsor yang menutup jalan ke wilayah Kuawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
"Kondisinya memang cukup berat, apalagi ada sebuah jembatan di Desa Salua yang kerusakannya cukup parah sehingga membutuhkan waktu beberapa hari untuk menormalkan akses di wuayah itu," ujarnya.
Asisten II Sekretaris Kabupaten Sigi, Iskandar Nontji mengatakan pemerintah berusaha membuka akses jalan yang putus akibat tertimbun longsor tersebut. “Hanya saja karena materialnya cukup banyak dan ada sekitar 18 titik longsor dan 13 di antara yang sangat parah, maka masih butuh waktu untuk menormalkannya,” ucapnya.
Diharapkan dalam waktu satu-dua hari ke depan, akses jalan Palu-Kulawi sudah terbuka kembali.
Editor: Himas Puspito Putra