Evakuasi Dihentikan, Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Terus Ditemukan
JAKARTA, iNews.id – Pascabencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), masa tanggap darurat bencana masih diberlakukan hingga Jumat mendatang (26/10/2018). Meskipun evakuasi korban sudah dihentikan secara resmi sejak Jumat (12/10/2018) lalu, hampir setiap hari korban ditemukan oleh petugas dan relawan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, hingga Sabtu (20/10/2018), tercatat 2.113 orang meninggal dunia akibat bencana gempa dan tsunami di Sulteng. Selain itu, sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka, dan sebanyak 223.751 orang mengungsi di 122 titik.
Sebaran 2.113 orang korban meninggal dunia adalah Kota Palu 1.703 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu 1 orang. “Semua korban meninggal dunia telah dimakamkan, baik pemakaman massal maupun pemakanan keluarga,” kata Sutopo dalam keterangan yang diterima, Sabtu (20/10/2018).
Sutopo memaparkan, dari 2.113 orang korban meninggal dunia, sudah termasuk 1 orang warga Korea Selatan (Korsel) yang meninggal dunia di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Kota Palu. Dia memastikan berita yang menyebutkan dua orang warga Belanda juga menjadi korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan Hotel Roa-Roa, tidak benar.
Tim Posko Kementerian Luar Negeri dan Basarnas sudah menelusuri berita tersebut, bahwa berita tersebut tidak benar. Tim SAR gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas hanya menemukan 1 jenazah warga negara Korsel pada Kamis, 4 Oktober 2018. “Pencarian korban di Hotel Roa-Roa juga sudah dihentikan sejak Senin, 8 Oktober 2018 dan memang tidak ada korban lainnya,” kata Sutopo.
Dia juga menjelaskan, penanganan darurat dampak gempa bumi dan tsunami di Sulteng terus dilakukan hingga saat ini. Percepatan pemulihan dampak bencana terus dintensifkan, khususnya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar, dan normalisasi kehidupan masyarakat.
“Sebanyak 14.604 personel gabungan dari TNI, Polri, sipil dan relawan dikerahkan untuk penanganan darurat hingga saat ini,” ujar Sutopo.
Editor: Maria Christina