get app
inews
Aa Text
Read Next : Akses Produksi Pertanian Nagekeo Sempat Terputus, Kosmas Lawa Bagho Sigap Perbaiki Bersama Warga NTT

3 Dokter dan 2 Perawat yang Rawat Pasien DBD di Sikka NTT Juga Terjangkit

Senin, 27 Januari 2020 - 14:12:00 WIB
3 Dokter dan 2 Perawat yang Rawat Pasien DBD di Sikka NTT Juga Terjangkit
Dokter memeriksa kondisi pasien anak penderita DBD di Puskesmas Magepanda, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (27/1/2020). (Foto: iNews/Joni Nura)

SIKKA, iNews.id – Wabah Deman Berdarah Dengue (DBD) yang melanda Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebulan terakhir menyebabkan sebanyak 224 warga terserang DBD dan dua orang di antaranya meninggal. Bahkan, tenaga medis yang menangani para pasien juga ikut terjangkit.

Kabag Humas Protokol Setda Sikka, Very Awales mengatakan, saat ini ada tiga dokter dan dua perawat yang terkena DBD. Mereka berlima merupakan tenaga medis dan tenaga kesehatan yang merawat pasien penderita DBD di Puskesmas Magepanda, Kecamatan Magepanda.

“Jadi, dari dari 224 warga yang terserang DBD hingga Minggu 26 Januari 2020, terdapat tiga orang dokter dan dua orang perawat yang turut terkena DBD,” kata Very Awales di Sikka, Senin (27/1/2020).

 

BACA JUGA:

Penderita DBD di Lembata NTT Terus Bertambah, Pemkab Tetapkan Status KLB

2 Balita di Sikka NTT Meninggal akibat DBD, Ratusan Anak Dirawat di RS

 

Very mengatakan, menurut informasi yang dia peroleh dari Dinas Kesehatan, tiga dokter dan dua perawat terkena DBD sejak dua hari lalu. “Saat ini mereka sudah menjalani perawatan intensif di RSUD TC Hilers,” ujar Very Awales.

Peningkatan jumlah pasien penderita DBD membuat Pemkab Sikka semakin waspada. Senin pagi tadi, pemkan telah mengadakan rapat koordinasi di ruangan Wakil Bupati Sikka Romanus Woga guna membicarakan terkait penanganan DBD.

Dalam rapat tersebut, Romanus Woga meminta semua instansi untuk terlibat aktif bersinergi menangani DBD di Sikka yang sudah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). Penanganan tersebut baik dengan aksi nyata sosialisasi di lapangan maupun bergotong royong membersihan lingkungan.

Romanus juga meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki akses jalan di Jembatan Dagemage 1 yang rubuh beberapa waktu lalu dengan membangun jembatan darurat. Ini penting mengingat pasien DBD terbanyak dari Kecamatan Magepanda yang saat dirujuk ke Maumere mesti melewati Jembatan Dagemage 1.

“Tinggalkan ego sektor untuk memberantas DBD. Ini tidak hanya tugas Dinas Kesehatan, tapi seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) juga wajib terlibat,” ujar Romanus Woga.

Jumlah pasien anak yang yang menderita penyakit DBD di Sikka dikhawatirkan masih terus bertambah. Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, pagi tadi Dinas Kesehatan telah melakukan pengasapan di Kecamatan Magepanda, lokasi penderita DBD terbanyak di Sikka.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut