Kondisi Memprihatinkan di Posko Pengungsian
Ribuan jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki kondisinya memprihatinkan. Mereka kekurangan air bersih dan penerangan saat di malam hari.
Sejak Jumat, 8 November 2024, para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga lansia, berdesakan di ruangan sekolah dan tenda-tenda darurat yang dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena .
"Lampu belum ada sejak kami menginap," ujar Matias, salah satu warga Desa Hewa di posko pengungsian, Sabtu (9/11/2024).
Pos Pemantau Terancam Pindah
Kepala Balai Pemantauan Gunungapi dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara, Zakarias Dedu Ghele Raja menyampaikan, hingga Jumat (8/11/2024) para petugas masih berjaga di Pos Pemantauan Gunung Api.
Dia memastikan jika kondisi sudah tidak kondusif, pos pemantauan akan dipindahkan ke Gunung Lewotobi Perempuan. "Kami masih standby untuk melihat aktivitas seismik atau letusan berikutnya. Kalau memang kondisi sudah tidak kondusif maka akan mengungsi," kata Zakarias.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait