Untuk kesehatan induk Ungko, BBKSDA Riau menambah asupan nutrisinya dengan tambahan porsi dan jenis makan induk tersebut. Tim medis dan perawat satwa selalu memantau kondisi dan perkembangan induk serta bayinya.
"Sang induk terlihat sangat melindungi anaknya dan tidak sedikitpun melepaskan anak tersebut dari gendongannya," kata Suharyono.
Saat ini jumlah seluruh Owa Ungko yang masih dilakukan observasi di kandang transit BBKSDA Riau ada tujuh ekor. Selanjutnya terhadap Ungko tersebut akan dilakukan tindakan konservasi demi kelestariannya.
Owa Ungko adalah spesies yang dilindungi dan statusnya terancam akibat deforestasi hutan yang jadi habitatnya di Sumatera.
"Bagi yang dinilai masih dapat 'survive' di alam bebas akan segera dilepasliarkan ke habitatnya, dan bagi Ungko yang berdasarkan hasil observasi sudah terlalu jinak akan dititipkan di lembaga konservasi yang ada," katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait