Kapolres Pelalawan mengatakan, dia dan istrinya juga sudah memikirkan masa depan Refan Zebua. Mereka berharap Refan akan tumbuh menjadi anak yang baik dan berguna bagi bangsa.
“Saya dan istri saya sudah memperhatikan masa depannya, sudah mulai saya tata. Bagi saya, anak adalah embrio bangsa yang harus kita jaga, rawat dan tentukan masa depannya untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia ini, untuk lebih maju nanti ke depan,” kata AKBP Indra Wijatmiko.
Istri Kapolres Pelalawan, Marni Lomi menambahkan, dirinya tergerak untuk merawat Refan Zebua setelah melihat foto anak yang sempat viral itu di media sosial. Dia iba melihat banyaknya luka bekas penganiayaan di tubuh Refan.
“Awalnya melihat foto yang dikirim bapak, saya melihat anak itu luka-luka, kan kasihan. Anak sekecil ini, karena kami kan punya anak juga ya. Anak senakal apa pun, kita harus bimbing dia, namanya anak-anak, bukan malah dipukul. Kalau melihat kondisi luka-lukanya, sepertinya orang tuanya memang kejam,” kata Marni Lomi.
Menurut Marni, Refan anak yang pintar dan tinggal diarahkan. Selama tinggal bersama mereka, anak itu juga berperilaku baik. Dia mau menceritakan kejadian yang dialaminya dan cukup terbuka kepada orang tua asuhnya.
“Saya melihat anak ini pintar, jadi seharusnya diarahkan. Minta perhatian sih dia sebenarnya. Saya lihat di sini, dia enggak nakal, saya yakin bukan karena dia di rumah orang. Mungkin karena kita semua di sini ramai dan kasih perhatian ke dia, dia juga mau cerita. Dia juga masih sering cerita tentang mamanya, mungkin rindu,” katanya.
Sebelumnya media sosial sempat dihebohkan dengan foto seorang anak laki-laki yang diduga dibuang oleh orang tuanya disertai dengan selembar surat. Pada foto yang sempat viral itu, terdapat luka di wajah sebelah kirinya. Banyak netizen yang menyayangkan tindakan orang tuanya yang diduga telah menganiaya bocah itu.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait