MINAHASA UTARA – Tim SAR Manado masih bekerja keras membuka akses untuk menyelamatkan dua korban yang masih tertimbun material bangunan Jalan Tol Manado-Bitung, yakni Sugeng, warga Blitar, Jawa Timur; dan Dadi, warga Bandung, Jawa Barat.
Kepala Kantor SAR Manado Mochamad Arifin menjelaskan, timnya sampai saat ini masih berusaha untuk membongkar besi dan beton yang menghalangi proses evakuasi.
“Kami saat ini masih berusaha memotong besi-besi beton yang menghalangi dalam proses evakuasi korban. Ini akan terus dilakukan sampai korban ditemukan,” katanya, Selasa (17/4/2018) malam.
Dia mengatakan, tim SAR belum akan berhenti hingga korban benar-benar korban ditemukan. Meski demikian, tim belum bisa memastikan kondisi dua korban tersebut.
“Kami dari SAR tidak bisa memastikan apakah korban masih hidup atau meninggal dunia, sebab proses evakuasi masih berlangsung,”ujar Humas SAR Manado, Feri Ariyanto.
Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Manado, Adisafah Curmacosasi menjelaskan, pembangunan jalan bebas hambatan Manado-Bitung tersebut nilai proyeknya sebesar Rp186.594.117.000. Tenaga kerjanya masih dalam masa perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Mereka terdaftar sejak 15 November 2016 dengan masa kerja 760 hari sampai 31 Desember 2017 dan masa pemeliharaan 730 hari atau sampai 31 Desember 2019. Tim pelayanan kami sudah ke rumah sakit,”ujarnya.
Seperti diketahui proyek jalan tol Manado-Bitung yang roboh mengakibatkan tiga pekerja tertimbun material coran bangunan. Ketiga korban masing-masing Sugeng dan Muktar, keduanya warga, Blitar serta Dadi asal Bandung di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), sekira pukul 14.30 Wita, Selasa, (17/4/2018).
Hingga saat ini masih dua korban lagi yang masih dalam proses evakuasi. Sedangkan Muktar selamat dan saat ini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait