MINAHASA UTARA – Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut)membentuk tim penyidik gabungan untuk menyelidiki tragedi ambruknya jembatan penghubung (overpass) di ruas Jalan Tol Manado-Bitung.
Peristiwa itu menewaskan dua pekerja, yakni Dadi, warga Bandung, Jawa Barat; dan Sugeng, warga Blitar, Jawa Timur.
Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito mengatakan kasus tersebut sedang dalam proses penyidikan bersama tim Mabes Polri.
“Kasus ini sedang dalam proses penyidikan, pengumpulan barang bukti, pengambilan keterangan saksi-saksi. Sekarang proses penyidikan masih berjalan, ini nanti juga akan diperkuat oleh tim Mabes Polri, Puslabfor di bidang ahli metalurgi dan ahli konstruksi beton,” kata Kapolda, Rabu (18/4/2018).
Tim Mabes Polri, kata Waskito, akan bergabung dengan tim yang telah dibentuk Polda Sulut yang diketuai Direktur Reskrimum.
Saat ini pembangunan jembatan tersebut masih dihentikan sementara dan di lokasi telah dipasang garis polisi (police line). Sebelumnya pada Rabu pagi, Kapolda Sulut didampingi Kapolres Minut meninjau lokasi ambruknya jembatan tol tersebut.
Diketahui, ambruknya jembatan tersebut mengakibatkan dua pekerja tewas dan melukai 15 orang lainnya. Korban meninggal yaitu Sugeng (36) asal Blitar, Jatim dievakuasi pukul 23.00 Wita dan Dadi berhasil dievakuasi pada pukul 02.30 Wita (dini hari). Mereka tewas karena terhimpit reruntuhan material jembatan.
Seusai kejadian, polisi sudah memanggil sejumlah pihak, mulai dari pengawas, pengawas lapangan, manajer dan saksi-saksi yang malam itu juga ada di lokasi kejadian.
“Supaya penyidikan betul-betul clear dan bisa diketahui letak kesalahan dari siapa, penyebab apa, apakah human error atau secara teknis, kita lagi kumpulkan semua itu,” tandas Kapolda.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Pada saat itu, para buruh pekerja harian di PT Wijaya Karya di dampingi Kepala Proyek Bayu sedang melakukan aktivitas di lokasi proyek pembangunan jalan bebas hambatan Manado-Bitung tiba-tiba runtuh atau ambruk saat jembatan tersebut sedang dicor beton. “Sehingga mengakibatkan para buruh pekerja harian yang bekerja di lokasi tersebut mengalami kecelakaan kerja,” katanya.
Menurut Tompo, berdasarkan keterangan saksi korban Moktar Torikin (40), pada saat kejadian tersebut korban sedang berada disamping jembatan penghubung yang sementara di lakukan pengecoran oleh para buruh pekerja harian di jalan tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung.
Namun tiba-tiba korban mendengar bunyi suara dari jembatan. Saat itu juga korban melihat jembatan langsung ambruk , kemudian korban langsung berteriak meminta pertolongan.
Kemudian, pihak Polres Minahasa Utara di pimpin langsung Kapolres Minut AKBP Alfaris Patiwael turun di tempat kejadian pekara (TKP). “Dia langsung melakukan koordinasi dengan Basarnas dan team SAR dari Satuan Brimob Polda Sulut untuk melakukan evakuasi serta melakukan koordinasi dengan PT Wijaya Karya terkait peristiwa tersebut,” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait